Tren Baru, Ibu-ibu Muda Suka Lakukan Breastfeeding Selfie Saat Susui Bayinya
ada tren foto selfie baru khusus untuk ibu-ibu menyusui yang sering disebut 'brelfie' atau breastfeeding selfie
TRIBUNNEWS.COM - Banyak istilah yang menyangkut persalinan, yaitu kelahiran alami atau caesar? Atau menggendong bayi dengan selempang tradisional atau menggunakan kereta dorong?
Bagi seorang ibu baru, pilihan tersebut jadi stigma sosial tak berujung. Namun argumen yang kerap muncul adalah tentang apakah seorang ibu harus menyusui atau tidak?
Fenomena seperti ini terjadi tidak hanya di negara-negara timur tetapi juga di negara-negara barat.
Dilansir dari laman Dailymail, ada tren foto selfie baru khusus untuk ibu-ibu menyusui yang sering disebut 'brelfie' atau breastfeeding selfie.
Foto ini memberikan suasana kompetitif karena para ibu yang menyusui bayinya dengan botol merasa dihakimi di setiap kesempatan mereka melihat 'brelfie'.
Brelfie dianggap sebagai upaya mendobrak hambatan untuk menyusui. Ini memicu reaksi yang tidak diinginkan dari para ibu yang tidak dapat memilih untuk memberikan air susu ibu kepada bayinya karena sebagian besar dengan alasan medis.
Brelfie sebelumnya meluas di kalangan selebriti, seperti model Gisele dan Miranda Kerr dan bintang pop Gwen Stefani yang mengunggah foto dirinya saat sedang menyusui.
Siobhan Freegard pendiri Netmums berkata tren brelfie memberikan tekanan yang kuat terhadap para ibu agar mereka menyusui bayi mereka secara alami. Dia mengistilahkan tekanan tersebut dengan 'bressure'.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh laman Channel Mum menemukan bahwa tujuh dari sepuluh ibu yang menyusui bayinya dengan botol mengatakan bahwa mereka telah dinilai negatif.
Sementara empat dari sepuluh merasa mereka telah gagal sebagai seorang ibu dan gagal dalam merawat bayi mereka.
Lembaga kesehatan National Health Service di Amerika Serikat merekomendasikan agar para ibu menyusui bayi mereka secara eksklusif selama enam bulan pertama, jika mungkinkan dan setelah masa itu seorang ibu harus menggabungkan ASI dengan makanan pendamping lain.
Namun, jajak pendapat yang dilakukan terhadap lebih dari 2000 ibu menemukan, 55 persen peserta berpikir kampanye untuk mempromosikan pemberian ASI sudah terlalu jauh dan terlalu banyak tekanan terhadap para ibu baru. (Dailymail.co.uk / Aji Tribowo)