Traveling
Shinsaibashi, Surga Belanja di Osaka yang Mirip Pasar Baroe di Jakarta
Inilah kawasan Shinsaibashi, surga belanja di Osaka yang mirip Pasar Baroe di Jakarta.
TRIBUNNEWS.COM, OSAKA - Berpelesir ke Osaka, kota terbesar kedua di Jepang, belum afdal rasanya jika tidak mengunjungi kawasan Shinsaibashi. Di sinilah para penggila belanja menemukan surganya.
Sejauah mata memandang, yang terlihat hanyalah toko, butik, dan restoran, mulai dari brand lokal hingga internasional. Shinsaibashi terdiri dari toko-toko yang berjejer di sepanjang sebuah gang.
Suasananya mirip Pasar Baroe di Jakarta, namun lebih bersih, tertata rapi dan sangat ramai. Saat rombongan PT Kao Indonesia, termasuk Tribunnews.com, mengunjungi Shinsaibashi, Kamis (25/9/2014) petang, kerumunan orang yang tampak seperti koloni semut sudah memenuhi kawasan ini.
Usman Indra, pemandu wisata rombongan, memperkirakan panjang "gang" Shinsaibashi mencapai 2 kilometer.
Barang yang dijual di sini cukup beragam, mulai dari produk gaya hidup seperti busana, kosmetik, peralatan elektronik, sampai mainan anak.
Jika ingin berburu busana trendi dalam harga miring, mampirlah ke GU, salah satu brand lokal yang cukup ternama di Jepang. Terdiri dari empat lantai, GU menawarkan beragam pilihan busana bergaya high-street fashion untuk pria dan wanita, dewasa maupun anak-anak. Harganya berkisar dari 200 yen hingga 3.000 yen (1 yen sekitar Rp 110), jauh lebih murah dibandingkan Uniqlo, brand Jepang yang juga menaungi GU.
Pesaing Uniqlo, H&M juga ada di sini. Bahkan lokasinya saling berseberangan. Rumornya, harga H&M dan Uniqo di Jepang bisa separuh lebih murah.
Brand premium seperti Louis Vuitton, Chanel, Fendi, Dolce & Gabbana, juga membuka butiknya di kawasan ini.
"Di sinilah tempatnya para fashionista Jepang berbelanja. Dengan melihat gaya berbusana orang Jepang yang berbelanja di sini, kita bisa tahu tren yang sedang digemari kaum urban Jepang," ujar Usman.
Tak jauh dari GU, ada 3 Coin Plus yang menjual berbagai keperluan rumah tangga. Semuanya dibanderol sama rata, 300 yen dan 1.000 yen.
Mengidamkan tas Louis Vuitton namun isi dompet belum mencukupi? Tas branded bekas mungkin bisa menjadi alternatif. Terdapat Sebuah toko yang khusus menjual produk-produk fashion ternama bekas. Tentunya harga sudah disesuaikan dengan kondisi tas tersebut.
"Jangan khawatir seluruh barang yang diperdagangkan di sini asli semua," jelas Usman meyakinkan rombongan.
Tak hanya selera fashion, gang Shinsaibashi juga memanjangkan lidah pengunjungnya. Jangan lewatkan sesi "icip-icip" kudapan tradisional takoyaki karena di sinilah asal muasal makanan itu.
Ada pula semacam game center yang dioperasikan oleh raksasa game Sega.
Perlu diketahui, hampir seluruh toko di sini tutup pukul 21.00. Jadi sesuaikan waktu belanja Anda. Untuk mencapai kawasan ini, Anda dapat menggunakan jaringan kereta bawah tanah yang beroperasi hingga jam 12 malam.
Kawasan belanja di Shinsaibashi, yang menurut Usman telah ada sejak 1950an pasca Perang Dunia II, dibelah sebuah sungai bernama Nagahori. Lagi-lagi mirip Pasar Baroe. Sepanjang sungai juga terdapat pertokoan dan restoran. Di sini, Anda bisa melepas lelah sambil duduk atau berfoto bermandikan cahaya lampu-lampu neon pertokoan nan meriah. (Daniel Ngantung)