Indonesia Fashion Week 2013
Rancangan Friederich Herman Memecah Kerumitan Hidup
Friederich Herman menerjemahkan konsep Collective Passion dan Switching Off dengan desain modern dan kekinian

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Friederich Herman menerjemahkan konsep Collective Passion dan Switching Off dengan desain modern dan kekinian. Rancangannya yang ditampilkan saat Indonesia Fashion Week 2013, membawa inspirasi keindahan yang tersirat atas rumitnya kehidupan modern saat ini.
"Kehidupan saat ini begitu terhimpit oleh singkatnya waktu. Pencapaian yang hakiki sudah dilupakan, tergantikan oleh apa yang dapat diraih dalam minimnya kesempatan," kata Friederich, desainer muda berpotensi di industri mode Indonesia di Jakarta, akhir pekan tadi.
Dikatakannya, dinamika kecepatan hidup lalu dilesapkan melalui permainan elemen maskulin dan detil motif yang unik ke dalam koleksi. Pola-pola yang berseru lantang tergambar dalam motif elegan dan sensual, menciptakan item-item pencuri perhatian mulai dari blazer, blouse dan rok.
Ia juga memadukan warna-warna menawan dengan aksen industrial dalam palet warna jet-black pada materi leather. Hasilnya adalah effortless style yang dihasilkan oleh koleksi begitu versatil, dimana maskulinitas dan feminitas berpadu.
Friederich herman dilahirkan di sebuah kota kecil di Jawa Timur. Mencintai dunia gambar sejak berusia dua tahun, Friederich lulus dengan gelar Bachelor of Fine Arts in Fashion dari University of Huddersfield (2011).
Ia mendirikan label pakaian ready-to-wear sejak Januari 2012 yang mengusung desain classic dan cleanberbalut nuansa urban, edgy, dan detil busana yang brilian. Pada tahun 2009, Friederich terpilih sebagai finalis dalam The Most Promising Young Designer Award 2009 dalam Malaysia Fashion Week.
Bulan November 2011 lalu, ia memenangkan first runner-up Lomba Perancang Mode Femina 2011. Tahun 2012 menobatkan Friederich sebagai Gading Fashion Entrepreneurship Award dan Lomba Perancang Mode (LPM) Femina Entrepreneur Award untuk bakatnya yang memesona dunia fashion Indonesia.