Kamis, 2 Oktober 2025

Tema United di UI Fashion Week 2012

Universitas Indonesia (UI) Fashion Week 2012 akan digelar 31 Agustus hingga 2 September 2012 di Kuningan City, Jakarta.

zoom-inlihat foto Tema United di UI Fashion Week 2012
KOMPAS.com/ANDREAN KRISTIANTO
Model memeragakan busana karya Guruh Sukarno Putra dalam acara yang bertajuk Eksobatika di Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta, Minggu (26/8/2012). Selain peragaan busana, Guruh Sukarno Putra juga mengadakan lelang beberapa hasil karyanya yang dimana hasil dari lelang tersebut akan diberikan kepada yayasan Guruh Sukarno Persada. KOMPAS IMAGES/ANDREAN KRISTIANTO

TRIBUNNEWS.COM - Universitas Indonesia (UI) Fashion Week 2012  akan digelar 31 Agustus hingga 2 September 2012 di Kuningan City, Jakarta. Acara ini mengusung tema United.

UI Fashion Week 2012  merupakan rangkaian  fashion show  dan penyelenggaraan yang
pertama kali dilakukan oleh gabungan mahasiswa dari setiap fakultas di UI yang memiliki
minat di bidang fesyen. Ini bertujuan untuk meningkatkan peranan produk fesyen yang merupakan bagian dari produk ekonomi kreatif serta menumbuhkan
talenta-talenta baru dalam bidang fesyen.

Direktur Pengembangan Produk Ekspor dan Ekonomi Kreatif, Ditjen Pengembangan Ekspor
Nasional, Kementerian Perdagangan, Dody Edward mengungkapkan acara ini dapat menjadi
wadah komunitas pecinta fesyen untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan menjadi
sarana networking antara desainer fesyen pemula dengan yang telah berpengalaman. Serta
calon investor dan para ahli di bidang fesyen.

Dody berharap kegiatan ini dapat memfasilitasi  creativepreneur muda Indonesia di bidang fesyen untuk menampilkan serta memperkenalkan hasil karyanya.

Dalam mengembangkan fesyen di Indonesia, diperlukan berbagai upaya strategis dalam
pelaksanaannya. Kementerian Perdagangan akan memprioritaskan distribusi produk untuk
menguasai pasar lokal, Asia dan dunia internasional.

"Langkah-langkah yang dilakukan antara lain melaksanakan promosi yang efektif baik di dalam negeri maupun di luar negeri serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasar bagi pelaku fesyen,"  ungkap Dody Edward.

Peluang pasar bagi produk fesyen di dalam negeri maupun di luar negeri masih sangat besar
di tengah krisis yang saat ini terjadi di beberapa negara Eropa, Amerika Serikat, dan negara-
negara maju lainnya. Salah satu indikasinya adalah kenaikan secara global  retail expenditure
on branded luxury products  dari merek-merek terkemuka di Eropa sebesar 17%. Kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, merupakan pangsa pasar terbesar produk-produk fesyen
tersebut.

Pendapatan per kapita Indonesia yang saat ini mencapai USD 3.500 dengan peningkatan
jumlah kelas menengah, ditopang dengan daya beli yang kuat, merupakan faktor-faktor yang
dapat mendukung pertumbuhan dunia fesyen di dalam negeri. Ibu rumah tangga (IRT) kelas menengah sebagai pengontrol keuangan rumah tangga juga ikut memberikan kontribusi
terhadap penjualan produk fesyen sebagai bentuk dari aktualisasi diri.

Lebih lanjut Dody Edward menyatakan harapannya agar para pelaku usaha produk fesyen
mampu mempersiapkan kekuatan dalam menggapai peluang-peluang yang ada baik di dalam maupun di luar negeri.  "Pengembangan ini dapat dilakukan dengan penerapan manajemen yang efektif, menciptakan tren dan inovasi baru, pengembangan merek sebagai identitas produk serta pemasaran,"  imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved