Begini Cara si Kutu Buku Melepaskan Penat

Laporan Wartawan Tribun Jakarta,  Mochammad Faizal Rizki

TRIBUNNEWS.COM- Sebutannya Zoe, tapi nama panjangnya Zone of Edutainment. Inilah kafe yang jadi markasnya kutu buku meluangkan waktu membaca. Eman, si juragan, mengungkapkan Zoe kali pertama berdiri pada 1994 di Universitas Padjajaran, Bandung.  Pada awalnya Eman mendirikan perpustakaan kecil yang menyewakan berbagai buku koleksi pribadi miliknya.

Seiring berjalannya waktu, peminat penyewa buku makin bertambah sehingga kapasitas dalam ruangan tidak seimbang. Alhasil, Eman memperluas wilayah Zoe dan menambahkan berbagai fasilitas kenyamanan di antaranya pendingin ruangan (AC). Dari sinilah akhirnya Zoe berkembang.

Depok jadi pilihan Eman mendirikan Zoe. Sederhana alasannya. Eman melihat kawasan ini banyak tersebar kampus di mana sasaran dari Zoe adalah kalangan mahasiswa. Lalu, pada 30 Juni 1996 resmilah Zoe Cafe berdiri.

Zoe Cafe terdiri dari empat ruangan. Pertama, Library Room. Sesuai namanya, ruangan ini dipadati buku yang koleksinya lengkap. Kebanyakan novel, komik dan majalah yang tersusun rapi berdasarkan nama pengarang dan genre buku. Ada ribuan koleksi komik dan novel yang bisa dibaca di tempat atau dipinjam ke rumah layaknya perpustakaan. Ada juga obral buku yang harganya Rp 10-35 ribu. Bagi yang ingin menyewa komik, mesti jadi member dulu.

Kedua, Dinning Room. Ruangan di lantai 2 ini lebih menonjolkan sisi romantis karena disisi cafe dihias dengan lampu-lampu hias kecil yang menerangi ruangan yang memang sengaja dibuat redup. Ketiga, Smooking Room. Ruangan ini di buat outdoor dan memang dikhususkan untuk perokok. Biasanya mereka suka ruangan ini karena dapat merokok dan menggunakan shisha sepuasnya. Keempat, Non-smooking Room. Meski tak boleh ada asap rokok, tapi pengunjung tetap menghisap shisha karena asapnya tidak berbahaya atau mengganggu.

Namanya juga kafe, di sini ada pula sajian live music di Jumat dan Sabtu malam. Di samping itu, Zoe juga menerima booking sebagai tempat pesta ulang tahun, pernikahan, arisan, sampai meeting. "Tempatnya asyik nyaman buat baca, ada taman di tengah-tengah cafe jadi suasana sejuknya dapet. Kopinya enak, bisa bikin semangat, apalagi kalo lagi ngerjain tugas," kata Amel, seorang pengunjung.

Berita lengkap di Tribun Jakarta Digital edisi Sabtu (14/4/2012) pagi.