Kamis, 2 Oktober 2025

Cover Story Tribun Jakarta

Tahun 2012, Busana Jawa Tetap 'Ngetren'

Desainer Era Soekamto memilih memamerkan gaun pengantin lokal dibanding internasional.

zoom-inlihat foto Tahun 2012, Busana Jawa Tetap 'Ngetren'
KOMPAS.COM
Busana pengantin yang dipakai GKR Maduretno dan KPH Purbodiningrat, puteri ketiga Hamengkubuwono X.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Desainer Era Soekamto memilih memamerkan gaun pengantin lokal dibanding internasional. Ia memilih budaya Jawa saat perhelatan Bazaar Bridal Week 2012 di Jakarta, Sabtu (7/4/2012).

Desainer yang sempat dikenal lewat clothing line Urban Crew, kali ini terinspirasi dari Royal Wedding Keraton Yogyakarta.

Ia menampilkan menir atau kebaya Jawa dari bahan beludru. Era juga menampilkan kebaya kartini, kebaya kutu baru yang simple namun tetap modern.

Beberapa evening dress dari peradaban tanah Jawa juga sempat hadir. Busana ini hadir dengan menonjolkan warna klasik putih, gold, biru, merah, hitam. Busana ini padu dengan kain sutra taffeta dan ATBM, satin duches, velvet, tulle, dan katun.

Deden Siswanto tak mau kalah. Ia pun menyajikan busana asal Jawa. Ia menampilkan beragam kebaya berbahan lace dan beludru dengan ornamen logam dan bordiran emas. Kebaya ini padu dengan kain transparan. Walhasil rancangan Deden tampak kontemporer dan unik.

Deden menampilkan buasana kebaya putih yang dimodifikasi peplum. Kebaya ini semakin anggun karena dipadankan dengan kain bermodel lipit di tengah (wiron), yang berbahan taffeta dan satin.

Namun Deden tak melulu menggunakan budaya Jawa. Ia memadukannya dengan budaya Cina, dan India. Nuansa India ini tampak pada kaftan. Gaun kerah Cheong sam juga hadir. Walau minimalis, namun digarap anggun. (Agustina NR)

*Silakan baca edisi selengkapnya dengan mengklik Tribun Jakarta Digital Newspaper

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved