Senin, 29 September 2025

Gus Ipul Gelar Rapat Evaluasi dan Cek Pelaksanaan Sekolah Rakyat di Hari Libur

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menggelar rapat evaluasi dan memeriksa pelaksanaan Sekolah Rakyat di hari libur.

Editor: Content Writer
Biro Humas Kemensos
EVALUASI SEKOLAH RAKYAT - Menteri Sosial berdialog dengan para Kepala Sekolah Rakyat, Kepala Sentra dan Balai Kemensos serta para narahubung dalam rapat evaluasi dua pekan berjalannya Sekolah Rakyat. Meski dilaksanakan saat libur, rapat yang digelar secara daring pada Sabtu (26/7/2025) diikuti dengan antusias oleh para peserta. 

TRIBUNNEWS.COM - Meski hari libur, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengadakan rapat evaluasi dan memeriksa berjalannya Sekolah Rakyat dengan mengundang 100 Kepala Sekolah Rakyat, Kepala Sentra dan Balai Kementerian Sosial serta narahubung keduanya, Sabtu (26/7/2025). 

Sekolah Rakyat telah berjalan dua pekan sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dimulai pada 14 Juli lalu. Selama dua pekan mengamati perkembangan berjalannya Sekolah Rakyat dengan saksama, Gus Ipul menemukan adanya beberapa siswa yang menderita gangguan kesehatan di masa penyesuaian.

Ia pun berpesan kepada para Kepala Sekolah untuk bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat memberikan perawatan kepada anak-anak hingga sembuh. 

"Seperti arahan Presiden Prabowo, masalah kesehatan anak-anak ini akan kita atasi bersama-sama dengan Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan setempat dengan layanan yang sesuai dengan fasilitas kesehatan di sana," kata Gus Ipul kepada para Kepala Sekolah pada rapat yang dilaksankan secara daring tersebut. 

Selain masalah kesehatan, ada tiga hal lain yang menjadi perhatian utama Gus Ipul, yaitu bullying (perundungan), kekerasan fisik maupun seksual dalam lingkungan sekolah dan juga intoleransi. Ia meminta para kepala sekolah untuk memberikan perhatian khusus.

Tak hanya itu, guna memitigasi hal-hal tersebut, pihaknya akan menggandeng tim kurikulum dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk membuat Standar Operasional Prosedur untuk penanganan ketiganya. 

"Saya titipkan sejak awal kepada para kepala sekolah. Ini sedang dimatangkan kurikulumnya, SOP-nya, kode-kodenya supaya para kepala sekolah memiliki standar yang sama dalam memitigasi tiga hal yang tidak boleh terjadi di sekolah rakyat tersebut," pesannya. 

Untuk menjalankan Sekolah Rakyat secara maksimal, Gus Ipul juga ingatkan pentingnya bekerja sebagai tim. Meski Kementerian Sosial dan Sekolah Rakyat memiliki fungsi dan tanggung jawab masing-masing, ia berpesan agar komunikasi tetap berjalan baik dan semua bisa menjalankan tugas dan perannya secara maksimal. 

"Kita ini satu tim yang punya tugas dan tanggung jawab masing-masing. Mari kita selesaikan tugas kita masing-masing. Mari bekerja sebagai tim," kata Gus Ipul. 

Sebanyak 100 Sekolah Rakyat telah berdiri di berbagai penjuru Indonesia pada tahun 2025. 63 titik telah memulai MPLS dan 37 sisanya akan beroperasi saat renovasi bangunan selesai pada akhir Juli atau awal Agustus. 

Baca juga: BPS Rilis Kemiskinan Turun, Gus Ipul: Buah Strategi Besar Presiden

Gus Ipul menambahkan, daerah dan latar belakang anak yang berbeda di tiap Sekolah Rakyat dapat memicu permasalahan yang berbeda pula. Karenanya, Gus Ipul menyerahkan penanganan kepada Kepala Sekolah, meski tetap berpegang pada norma dan batasan yang berlaku. 

"Silakan berinovasi, silakan melakukan hal-hal yang mungkin dibutuhkan sesuai situasi dan kondisi bapak ibu sekalian, tetapi tetap dalam batas dan norma yang ada," imbuhnya. 

Sebelum menutup rapat, tak lupa Gus Ipul menyampaikan kepada para Kepala Sekolah untuk bekerja secara terstandar dan berpegangan kepada buku panduan yang sebelumnya telah diberikan.

Baca juga: Hadiri HUT ke-58 DNIKS, Mensos: DNIKS Tulang Punggung Ekosistem Kesejahteraan Sosial

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan