Tingkatkan Kemandirian Penyandang Disabilitas, DWP Kemensos Serahkan ATENSI ke RAP Surabaya
Kementerian Sosial senantiasa berusaha untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi oleh Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial. Salah satu upaya ya
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kementerian Sosial senantiasa berusaha untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi oleh Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial. Salah satu upaya yang ditempuh yaitu memberi sentuhan dalam bentuk edukasi dan bantuan produktif secara berkala.
Seperti yang dilakukan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemensos bersama Sentra Prof. Dr. Soeharso Surakarta yang mengunjungi Rumah Anak Prestasi (RAP) Dukuh Menanggal Surabaya untuk menyerahkan bantuan vokasional sekaligus melihat berbagai fasilitas yang ada di RAP pada akhir pekan kemarin.
Sehubungan dengan hal ini Penasihat I DWP Kemensos Fatma Saifullah Yusuf mengapreasiasi langkah nyata yang diambil Dinas Sosial Kota Surabaya dalam merangkul dan mengarahkan para penyandang disabilitas di Kota Surabaya melalui RAP.
"Surabaya merupakan kota yang beruntung memiliki empat Rumah Anak Prestasi yang selalu siap memberikan dukungan kepada anal-anak penyandang disabilitas. Semoga ini bisa menginspirasi kabupaten kota lainnya, agar memiliki wadah untuk anak-anak yang memiliki potensi atau bakat sehingga kelak menjadi anak yang berprestasi di bidangnya dan pastinya akan membanggakan orangtua,” kata Fatma, Selasa (24/6/2025).
Rumah Anak Prestasi merupakan salah satu layanan yang dikelola Dinas Sosial Kota Surabaya bekerja sama dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Saat ini, ada empat RAP di Kota Surabaya.
RAP pertama diresmikan pada September 2022 di Nginden Semolo dan berkembang di Sonokwijenan, Kedung Cowek, dan terakhir di Dukuh Menanggal yang saat ini dikunjungi oleh DWP Kemensos.
Melalui RAP, pemerintah kota Surabaya menyediakan wadah bagi penyandang disabilitas anak untuk belajar dan mengembangkan diri.
RAP menyediakan berbagai fasilitas bagi penyandang disabilitas Surabaya, mulai dari layanan konsultasi kesehatan seperti konseling psikologis anak serta konsultasi dengan dokter umum dan spesialis. Ada juga berbagai macam terapi seperti terapi wicara, okupasi, fisioterapi, refleksi dan akupunktur.
Untuk pengembangan diri, RAP menyediakan berbagai kelas keterampilan seperti kelas musik, menjahit, melukis, membatik, menari, kerajinan tangan, modelling, fotografi dan public speaking. Bagi penyandang disabilitas yang memiliki minat olahraga, RAP juga menyediakan kelas yoga dan juga lapangan olahraga (floor ball). Dari sisi spiritual, RAP pun menyediakan mushala di mana anak-anak bisa mengikuti kelas mengaji.
Tak hanya kelas pengembangan diri, RAP juga menyediakan ruang dan fasilitas untuk praktik kehidupan dan memutar roda kehidupan keluarga disabilitas. Misalnya saja, anak-anak yang punya minat melukis dibimbing secara serius hingga hasil lukisan mereka yang indah dan menarik bisa terjual hingga jutaan rupiah. Ada juga keterampilan sablon di mana anak-anak bisa membuat berbagai produk seperti kaos dan totebag.
Kementerian Sosial sendiri sebelumnya telah memberikan bantuan berupa alat-alat dan bahan baku sablon kepada RAP di bawah Dinsos Surabaya pada tahun 2024. Alat tersebut pun dimanfaatkan dengan maksimal oleh anak-anak untuk menghasilkan produk sablon berkualitas.
Hasil sablon dan juga hasil karya keterampilan lain seperti kain batik dan handicraft pun salah satunya dijual di minimarket ramah disabilitas yang ada di lingkungan RAP tersebut.
Agar kemandirian dan produktivitas anak-anak tersebut makin meningkat, kali ini Fatma bersama jajaran DWP menyerahkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa bantuan vokasional.
Adapun bantuan yang diberikan melalui Sentra Prof. dr. Soeharso Surakarta adalah bantuan vokasional sablon, handicraft, musik, menjahit, melukis, membatik dan juga permainan edukasi. Adapun bantuan yang diberikan bernilai total Rp 31.695.000.
Menurut Fatma, sarana-prasarana dan layanan yang ada di RAP sudah menyerupai sentra-sentra Kemensos. Bahkan, ia menambahkan ada beberapa layanan yang belum ada di sentra seperti layanan akupunktur.
Bank Mandiri Akselerasi Prestasi dan Inklusivitas Melalui 2nd Southeast Asia Deaf Games 2025 |
![]() |
---|
Kemenag Gelar MHQ Internasional untuk Penyandang Disabilitas Netra, Ini Ketentuannya |
![]() |
---|
BAZNAS Perluas Dakwah Inklusif Lewat Pengajaran Al-Qur’an Isyarat di SLB |
![]() |
---|
SPPI dan Dapur MBG Jatiasih Meriahkan HUT ke-80 RI Bersama 300 Warga dan Penyandang Disabilitas |
![]() |
---|
Tak Dianggap Difabel, Dua Perempuan Pengidap Penyakit Kronis Gugat UU Disabilitas ke MK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.