Sabtu, 4 Oktober 2025

Dukung Petani, Wapres Gibran dan Mentan Amran Pacu Akselerasi Swasembada Gula

Wapres Gibran dan Mentan Amran siap dengan totalitas mendukung para petani untuk akselerasi swasembada gula.

Editor: Content Writer
Istimewa
AKSELERASI SWASEMBADA GULA - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Gibran Rakabuming bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka panen raya dan penanaman tebu di Kebun Tebu Jolondoro, Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), Senin (23/6/2025). Dalam kunker itu, Wapres Gibran dan Mentan Amran mantapkan hati mendukung petani untuk akselerasi swasembada gula. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah terus mempercepat langkah dalam mewujudkan swasembada pangan, termasuk pada komoditas strategis seperti gula. Komitmen ini ditegaskan Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) Gibran Rakabuming bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka panen raya dan penanaman tebu di Kebun Tebu Jolondoro, Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), Senin (23/6/2025). 

Wapres Gibran menyampaikan target swasembada gula ditetapkan paling lambat pada 2027. Ia optimistis upaya ini akan memberikan hasil yang menguntungkan bagi semua pihak, serupa dengan capaian pada sektor beras. 

“Pemerintah berkomitmen penuh, termasuk dari Presiden Prabowo, agar swasembada pangan menjadi prioritas utama,” ujar Wapres Gibran. 

Dalam kesempatan tersebut, Wapres Gibran juga menyoroti pentingnya perhatian khusus terhadap sektor gula. Berbagai aspirasi petani yang disampaikan secara langsung maupun daring menjadi catatan pemerintah untuk ditindaklanjuti. 

“Masalah gula kini menjadi pekerjaan rumah Pak Menteri. Kami harap ada langkah tegas dan Presiden Prabowo akan backup penuh,” tegas Wapres Gibran. 

Wapres Gibran mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen penuh untuk mendukung petani dan meningkatkan sektor gula. Beberapa masukan dari petani saat sesi dialog adalah harapan agar komoditas gula mendapatkan perhatian serius seperti halnya komoditas padi. Petani mengharapkan dukungan mulai dari mekanisasi hingga harga penjualan yang menguntungkan. 

”Saya kira tadi untuk masalah mekanisasi, pupuk, bibit, ini dari pemerintah pasti komit untuk membantu para petani. Kita ingin beresin ini semua karena di setiap Ratas pasti selalu disampaikan Pak Presiden, ditanyakan masalah harga, produksi seperti apa, pasti ditanyakan terus. Nanti masukan-masukannya akan segera kami tindak lanjuti dan kita ingin ini sukses seperti beras,” jelas Wapres Gibran. 

Baca juga: Petani Diimbau Gunakan Pupuk Subsidi, Kementan Jamin Stok Aman dan Distribusi Transparan

Untuk itu, Wapres Gibran mendorong sinergi berbagai pihak untuk bersama-sama memajukan komoditas tebu nasional, terutama mencapai target swasembada tebu lebih cepat yaitu dalam dua tahun ke depan. 

”Kita support pokoknya 2 tahun ini semuanya beres. Dan sekali lagi kita butuh dukungan dari Kepala Daerah, para Dirut, Pak Wamen, juga kerja keras sama-sama untuk menuju swasembada pangan,” harap Wapres Gibran.

Dalam kesempatan yang sama, Mentan Amran menyebutkan bahwa pemerintah telah menyusun Roadmap Swasembada Gula Nasional yang ditargetkan pada tahun 2028 terwujud Swasembada Gula Konsumsi dan selanjutnya pada tahun 2030 akan terwujud Swasembada Gula Nasional dan Kebutuhan Industri serta pemenuhan bioetanol sebagai bahan bakar nabati (biofuel).

Mentan Amran menegaskan komitmen Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengakselerasi swasembada gula lebih cepat dengan melakukan pembenahan pada sektor gula, mulai dari hulu ke hilir. 

”Pembenahan total dari hulu ke hilir. Mulai benih, tanam, kemudian hilirisasi. Dan juga penjualan supaya sistemnya lebih baik dan menguntungkan petani kita. Karena sederhana, petani untung maka mereka tanam. Petani rugi, mereka jera untuk tanam. Dia tidak muluk-muluk, yang penting bisa diberi ruang untuk untung,” ungkap Mentan Amran.

Seperti diketahui, berdasarkan taksasi awal tahun 2025, produksi gula diperkirakan sebesar 2,901 juta ton yang dihasilkan dari luas areal 538.168 hektare. Tren produksi rata-rata pencapaian realisasi selama 5 tahun sebesar 95 persen dari taksasi awal sehingga diperkirakan total produksi tahun 2025 sebesar 2,75 juta ton, tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

Dalam upaya percepatan swasembada gula nasional, dilakukan beberapa intervensi, yaitu intensifikasi yang difokuskan pada kegiatan bongkar ratoon seluas 275 ribu hektare sampai dengan tahun 2027. Selain intensifikasi melalui bongkar ratoon diperlukan juga penggunaan benih unggul, perbaikan irigasi, dan penggunaan pupuk yang tepat sasaran.

Selain itu, ditargetkan perluasan areal tebu seluas 500 ribu hektare yang terdiri dari 200 ribu hektare inti dan 300 ribu hektare plasma serta pembangunan dan reaktivasi pabrik gula sebanyak 10 unit baik di Jawa maupun luar Jawa. Langkah ini mendorong investasi dan hilirisasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga: Teken MoU Kerja Sama dengan Singapura, Mentan Amran: Dorong Sektor Pertanian Agar Lebih Baik

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved