Senin, 29 September 2025

Bertemu Dirut BEI, Eddy Soeparno Bicara Penguatan Regulasi Dukung Perdagangan Karbon  

Eddy Soeparno bahas penguatan regulasi perdagangan karbon dengan BEI, dorong sinergi agar ekonomi karbon nasional tumbuh cepat dan kompetitif.

Editor: Content Writer
dok. MPR RI
DORONG PERDAGANGAN KARBON - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno menerima kedatangan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang juga Dirut Bursa Karbon Indonesia, Iman Rachman di Gedung Nusantara III MPR RI, Selasa (25/3).   Hadir bersama Dirut BEI, Direktur Pengembangan PT BEI Jeffrey Hendrik dan Sekretaris Perusahaan PT BEI Kautsar Primadi Nurahmad. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno menerima kedatangan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang juga Dirut Bursa Karbon Indonesia, Iman Rachman di Gedung Nusantara III MPR RI, Selasa (25/3).

Hadir bersama Dirut BEI, Direktur Pengembangan PT BEI Jeffrey Hendrik dan Sekretaris Perusahaan PT BEI Kautsar Primadi Nurahmad.

Eddy Soeparno menjelaskan, maksud kedatangan PT BEI ke MPR RI adalah membahas penguatan regulasi perdagangan karbon di Indonesia.

“Ini adalah pertemuan strategis sekaligus ruang mencari solusi berbagai tantangan terkait ekosistem perdagangan karbon, termasuk regulasi, standarisasi sertifikasi karbon, penetapan batas emisi dan peluang ekonomi lainnya yang bisa dioptimalkan,” lanjutnya.

Eddy menegaskan bahwa regulasi yang market driven dan diperluas ke sektor di luar PLTU sangat diperlukan untuk mendukung perkembangan ekonomi karbon nasional.

Menurut Doktor Ilmu Politik UI ini, aspek regulasi sedianya selaras dengan international market practices agar pembeli kredit karbon dari Indonesia yakin atas nilai ekonomi karbon yang ditransaksikan.

"Saat ini kita perlu menyelraskan sejumlah aturan untuk semakin meningkatkan volume dan kualitas perdagangan karbon secara efektif. Oleh karena itu, perlu ada revisi kebijakan, termasuk dalam hal ini evaluasi terhadap Peraturan Presiden (Perpres) 98 dan Peraturan Menteri LHK No 21 agar mekanisme perdagangan karbon dapat berjalan lebih baik," jelas Eddy.

Baca juga: 56 Juta Ton Sampah Menumpuk, Eddy Soeparno Serukan Perubahan UU Pengelolaan Sampah

Sebagai mantan pelaku pasar modal dan perbankan investasi, Eddy menyatakan siap berkontribusi tenaga dan pikiran agar ekonomi karbon Indonesia dapat “take off” secara cepat.
 
"Saya percaya bahwa perekonomian karbon Indonesia akan menjadi salah satu sumber pendapatan negara yang signifikan ke depannya. Saya dalam kapasitas selaku pimpinan MPR maupun pribadi, berdasarkan pengalaman di sektor keuangan dan pasar modal di masa lalu, siap untuk memberikan sumbangsih agar kita dapat mengurai berbagai kendala agar ekonomi karbon nasional dapat tumbuh cepat dan sehat," tambah Waketum PAN tersebut.
 
Eddy berharap dapat bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, regulatur, bursa dan pelaku usaha dalam membangkitkan ekonomi karbon nasional yang memiliki potensi yang sangat besar.
 
"Melalui pertemuan ini saya berharap adanya sinergi antara pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia, pelaku usaha dan pemangku kepentingan lainnya dalam membangun pasar karbon yang atraktif dan kompetitif,” tutup Anggota DPR RI Dapil Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur ini.

Baca juga: Instruksi Ketum Zulhas Bantu Pangan Rakyat, Eddy Soeparno Bagikan Sembako di 11 Kab/Kota Jabar

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan