Sabtu, 4 Oktober 2025

Fatma Gus Ipul Dorong Kolaborasi dengan Penyandang Disabilitas dalam Gelaran Bekasi Berkebaya

Fatma Gus Ipul ungkap acara Bekasi Berkebaya dapat menjadi wadah untuk berkolaborasi dengan penyandang disabilitas yang berbakat dalam fashion.

Editor: Content Writer
dok. Kemensos
PELESTARIAN KEBAYA - Fatma Saifullah Yusuf, Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial (tengah kanan), dalam closing ceremony acara Bekasi Berkebaya yang digelar pada Minggu (16/2/2025) di Bekasi. Selain untuk mempromosikan dan melestarikan kebaya, Fatma berpendapat bahwa acara ini juga dapat menjadi ruang kolaborasi dengan para penyandang disabilitas yang memiliki potensi di bidang fashion. 

TRIBUNNEWS.COM - Fatma Saifullah Yusuf selaku Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Sosial, turut menghadiri closing ceremony acara Bekasi Berkebaya yang digelar pada Minggu (16/2/2025) di Bekasi.

Acara yang diselenggarakan oleh Indonesia Modest Fashion (IMF) ini merupakan bentuk apresiasi terhadap ditetapkannya kebaya Indonesia sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO pada 4 Desember 2024.

"Acara ini tentunya di selenggarakan sebagai rasa syukur dan apresiasi, kebaya Indonesia telah ditetapkan secara resmi sebagai warisan budaya dunia tak benda," kata Fatma yang merupakan istri Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) ini.

Ia berpendapat bahwa acara yang mengusung tema "Kebaya Dahulu, Kini, dan Masa Depan" ini bukan sekadar wadah untuk menampilkan keindahan dan keunikan desain kebaya, tetapi juga menjadi sarana dalam mempromosikan serta melestarikan budaya dan tradisi Indonesia.

Fatma berharap acara yang digagas oleh Jeny Tjahyawati selaku Ketua Umum IMF ini dapat memotivasi dan menginspirasi para designer lokal Bekasi untuk bisa terus berkarya dan mengangkat Kebaya sebagai simbol budaya Indonesia.

"Kita harus bersama-sama bergerak untuk melestarikan kebaya dan sebagai pendorong ekonomi kreatif agar mampu meningkatkan kualitas karya-karyanya khususnya desainer lokal kota Bekasi sehingga peluang bisnis baru semakin terbuka lebar," ujar Fatma.

Fatma juga mengungkapkan bahwa acara ini dapat menjadi wadah untuk berkolaborasi dengan penyandang disabilitas yang memiliki bakat di bidang fashion.

"Sebagai Penasihat DWP Kemensos yang memiliki kewajiban untuk lebih memperhatikan para penyandang disabilitas, saya berharap para designer hebat IMF ini dapat berkolaborasi dan membina potensi penyandang disabilitas yang menjadi bagian sasaran program dari Kemensos," kata Fatma.

Baca juga: Inpres DTSEN Sudah Ditandatangani Presiden, Kemensos Akan Lakukan Uji Petik dan Pendalaman Data

Fatma juga memberikan contoh terkait hasil karya dari penyandang disabilitas dengan busana yang ia kenakan. 

"Seperti baju yang saya pakai saat ini, adalah batik ciprat buatan sahabat kami penyandang disabilitas, lalu didesain dengan sangat bagus oleh desainer mbak Elok Re Naspio, sehingga karya dari penyandang disabilitas bisa dinikmati dan diharapkan bisa naik kelas, saya senang sekali karena bagi saya ini adalah karya yang luar biasa," ucapnya.

Harapan dan rencana yang diutarakan oleh Fatma tentu selaras dengan peran strategis Kemensos. Dalam upayanya melayani penyandang disabilitas, Kemensos menjalankan program inklusif serta meningkatkan kapasitas di bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.

Berlangsung sejak 24 Januari dan berakhir pada 16 Februari 2025, acara Bekasi Berkebaya ini digagas oleh IMF yang bekerja sama dengan Pakuwon Mall dan didukung oleh Pemerintah Kota Bekasi. 

“Semoga acara Bekasi Berkebaya ini bisa di lanjutkan tahun depan, agar tradisi dan budaya Indonesia yang kita banggakan ini terus bisa di lestarikan, juga sebagai ajang promosi karya anak bangsa,” pungkas Fatma. (*)

Baca juga: Kemensos Salurkan Bantuan Logistik untuk Warga Terdampak Banjir dan Longsor di Lombok Barat

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved