Eddy Soeparno Sebut Kemenangan Indonesia atas Uni Eropa Bukti Keberhasilan Diplomasi Prabowo
Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno menyambut baik kemenangan Indonesia atas Uni Eropa dalam sengketa diskriminasi Sawit di WTO.
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno menyambut baik kemenangan Indonesia atas Uni Eropa dalam sengketa diskriminasi Sawit di World Trade Organization (WTO).
Anggota Komisi XII DPR yang membidangi Energi, Lingkungan Hidup, Investasi dan Hilirisasi ini meyakini kemenangan Indonesia di WTO menjadi hasil yang baik untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan energi.
"Kemenangan ini meneguhkan komitmen Presiden Prabowo bahwa dalam mewujudkan ketahanan energi, Indonesia sepenuhnya berdaulat dan tidak bisa didikte negara lain," ucapnya.
"Kemenangan di WTO membuka jalan bagi pengembangan Biodiesel berbasis Kelapa Sawit yang selama ini mendapatkan diskriminasi dari Uni Eropa sekaligus memperluas pasar di negara-negara emerging market lainnya,” lanjut Eddy Soeparno.
Baca juga: Mulai Agenda Roadshow ke Kampus, Eddy Soeparno Kampanyekan Urgensi Transisi Energi
Doktor Ilmu Politik FISIP UI ini menyampaikan, kemenangan Indonesia di Panel WTO menunjukkan diplomasi internasional Presiden Prabowo mulai menunjukkan hasil positif.
“Saya meyakini kemenangan di WTO ini berkaitan dengan terobosan diplomasi mancanegara Presiden Prabowo dalam beberapa waktu terakhir yang berhasil memperkuat posisi Indonesia dalam dinamika politik global. Termasuk dalam hal ini, bargaining position Indonesia di tengah semakin meningkatnya eskalasi perang dagang AS-China dan sekutunya,” lanjutnya.
Baca juga: Retreat Kepala Daerah, Eddy Soeparno: Pusat dan Daerah Lari Bersama Kejar Target 8 Persen
Berkaitan dengan pengembangan kelapa sawit ke depannya, Eddy terus mendorong penggunaan biodiesel B40 dilanjutkan B50 dan bauran penggunaan energi terbarukan lainnya seperti biofuel dan bioavtur agar sektor transportasi menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, sekaligus mengurangi impor BBM.
“Yang tetap harus menjadi perhatian adalah pengembangan kelapa sawit ke depan harus tetap memperhatikan dan melaksanakan kaidah-kaidah keberlanjutan sesuai Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO),” jelasnya lagi.
“Hal ini dilakukan untuk tetap meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia dan ikut berpartisipasi dalam rangka memenuhi komitmen Presiden Prabwo untuk mengurangi gas rumah kaca dan mencapai target NZE di 2060 mendatang,” tutup Anggota DPR RI Dapil Jawa Barat III Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur ini.
Baca juga: Waka MPR Eddy Soeparno Dorong Pramono-Rano Prioritaskan Penanganan Polusi Udara di Jakarta
PKB Sindir Jokowi Minta Prabowo-Gibran 2 Periode: Belum Waktunya Salat, Jangan Azan Dulu |
![]() |
---|
Gapembi Optimis Program MBG Ikuti Jejak Sukses Konversi Energi |
![]() |
---|
Kapolri Hingga Presiden Digugat Seorang Mahasiswa ke Pengadilan Buntut Demo Berujung Ricuh |
![]() |
---|
Cak Imin: Presiden yang Berhasil Pidato dengan Baik Setelah Bung Karno, Hanya Pak Prabowo |
![]() |
---|
Eks Ketua AJI Nilai Jokowi Tak Punya Sensitivitas Minta Prabowo-Gibran 2 Periode |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.