Terus Berkembang, Kemenhub Beri Penghargaan Kepada Penyelenggara Program Tol Laut
Sejak diluncurkan pada 2015, program Tol Laut menjadi salah satu program strategis Pemerintah Jokowi terus mengalami peningkatan dan perkembangan.
TRIBUNNEWS.COM - Sejak diluncurkan pada tahun 2015, program Tol Laut yang merupakan salah satu program strategis Pemerintah Jokowi terus mengalami peningkatan dan perkembangan, baik dari segi trayek, jumlah muatan, maupun kapasitas.
Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras semua pihak terkait keberhasilan implementasi program Tol Laut, Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memberikan penghargaan kepada para pelaku pelayanan angkutan barang tol laut, angkutan perintis dan angkutan hewan terutama bagi Pemerintah Daerah dan Perusahaan Operator yang mengoperasikan kapal program tol laut tersebut dengan performa terbaik.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Antar Lembaga, Buyung Lalana mewakili Menteri Perhubungan, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut dan Sesditjen Perhubungan Laut, Arif Toha, Kamis (16/6) di Hotel Grand Mercure Jakarta.
Mewakili Menhub, Buyung Lalana dalam sambutannya mengatakan bahwa program Tol Laut merupakan konektifitas laut yang efektif, berupa angkutan laut yang berlayar secara rutin dan terjadwal, dari wilayah Barat sampai ke Timur Indonesia, dan sebaliknya.
Program ini menjadi bukti nyata upaya Pemerintah dalam meningkatkan pelayaran ke daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Perbatasan (3TP), sehingga pemerintah dapat memastikan terpenuhinya logistik baik distribusi kebutuhan pokok maupun barang penting lainya secara terjadwal dan pasti.
“Sasaran utama program tol laut ini adalah pengurangan disparitas harga, yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan mayarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Budi Karya.
Menurut Buyung, melalui program Tol Laut Pemerintah berharap akan terjadi kesimbangan perdagangan antara wilayah barat dan timur, membuat hasil industri daerah dapat dijual melalui perdagangan antar pulau, bahkan diekspor ke negara lain melalui perdagangan luar negeri.
“Untuk mewujudkan kondisi ini tentunya diperlukan jaringan kapal-rute pelayaran, fasilitas Pelabuhan yang memadai, konektivitas antar moda yang baik dan transparansi biaya logistik di setiap lini kegiatan pergerakan barang. Itulah sesungguhnya pekerjaan rumah yang harus kontinu diselesaikan dan dicari solusinya bersama,” ujar Buyung.
Pentingnya peran Pemerintah Daerah dan Operator Kapal tol laut
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, yang diwakili oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko menyampaikan bahwa penghargaan kepada para operator tol laut tahun 2020 selain diberikan kepada Pemerintah Daerah juga diberikan kepada operator yang mengoperasikan kapal tol laut dengan performa terbaik selama semester I di tahun 2020 ini, dengan 3 kategori penghargaan yaitu kategori operator kapal dengan load factor terbanyak, kategori operator kapal dengan muatan terbanyak, dan kategori operator kapal dengan performa capaian voyage terbaik.
Menurut Capt. Wisnu, peranan Pemerintah Daerah sangat penting terutama dalam mengoptimalisasi ruang muat Kapal Tol Laut untuk mengangkut muatan barang pokok, barang penting dan lainnya yang dibutuhkan di daerahnya serta mengupayakan adanya muatan balik yang merupakan potensi unggulan daerah.
“Selama ini muatan unggulan di daerah mungkin sudah ada, namun belum ada sarana pengangkutnya atau kauntitasnya belum banyak, sehingga diharapkan Pemerintah Daerah bisa mengupayakan peningkatan muatan dari waktu ke waktu,” kata Capt. Wisnu
Selain itu, Pemerintah Daerah juga melakukan pendataan, pemantauan dan evaluasi jenis, jumlah dan harga barang dari dan ke di masing-masing daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan yang masuk dalam program pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, darat, dan udara dan program pendukungnya.
“Pemerintah Daerah juga melakukan pemantauan, pengawasan kegiatan Sentra Logistik dan melakukan peningkatan perdagangan produk unggulan daerah untuk memaksimalkan muatan balik kapal tol laut,” kata Capt. Wisnu.
Capt. Wisnu juga mengatakan selain peran Pemerintah Daerah dalam implementasi program tol, peran para pengelola dan Operator Kapal tol laut juga sangat penting. Untuk itu, pemberian penghargaan kepada pengelola Kegiatan Dan Operator Kapal Perintis dalam Bidang Perawatan Kapal, akan memacu para operator untuk melakukan perawatan kapal dengan baik, mengingat kapal perintis merupakan infrastruktur yang menghubungkan daerah di daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan.
“Selain itu operator kapal perintis juga wajib malaksanakan plan maintenance system agar pemeliharaan kapal negara dapat berjalan baik dan terencana, sekurang-kurangnya 3 bulan sekali operator harus melaporkan kondisi kapal negara yang dioperasikannya agar secara transparan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dapat mengetahui pemeliharaan kapal yang dilakukan oleh para operator kapal negara,” ujar Capt. Wisnu
Menurut Capt. Wisnu, hal penting lain dalam implementasi program tol laut adalah peran kapal ternak. Pemberian penghargaan kepada operator Kapal Ternak merupakan salah satu wujud implementasi Tol Laut dalam mengangkut ternak dari daerah asal ternak ke daerah konsumen sebagai penerima ternak.
“Distribusi ternak menggunakan kapal khusus ternak sangat dibutuhkan untuk Meningkatkan Kelancaran Distribusi Daging Sapi/Kerbau Melalui Angkutan Laut dari Daerah Produsen ke Daerah Konsumen dengan memperhatikan kaidah animal welfare selama pengangkutan. Hal tersebut diharapkan berpengaruh terhadap pengurangan tingkat stress ternak serta berpengaruh terhadap minimalnya susut bobot dan kualitas daging dari ternak yang diangkut,” kata Capt. Wisnu.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut yang diwakili Kasubdit Angkutan Laut Khusus, Capt. Bharto Ari Rahardjo selaku Ketua Panitia, melaporkan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah dalam rangka memberikan penghargaan dan reward kepada Pemerintah Daerah serta Operator atas segala upaya yang telah dilakukan dalam melaksanakan program Tol Laut barang dan ternak serta perawatan kapal Perintis.
“Pemberian penghargaan kepada Pemerintah Daerah dan Para Operator Tol Laut sebagai wujud apresiasi dari Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk memberikan motivasi dalam meningkatan pelayanan demi terselenggaranya kegiatan Tol Laut Barang dan Ternak serta Angkutan Perintis,” kata Capt. Bharto.
Adapun daftar Pemerintah Daerah dan para Operator Program Tol Laut yang menerima penghargaan Berdasarkan data yang dikumpulkan hingga tanggal 30 Juni 2020 (semester I) adalah sebagai berikut :
a. Penghargaan yang diberikan kepada operator Tol Laut:
1) Operator dengan kategori total muatan terbanyak dengan total muatan 1.407 teus diraih oleh PT. Pelni (Persero);
2) Operator dengan kategori load factor tertinggi sebesar 88,67% diraih oleh PT. Djakarta Lloyd (Persero);
3) Operator dengan kategori capaian voyage terbanyak (capaian realisasi dibandingkan dengan target voyage) diraih oleh PT. Temas Tbk.
b. Penghargaan kepada Pemerintah Daerah dengan penerima muatan berangkat terbanyak diberikan kepada:
1) Kabupaten Pulau Morotai, total muatan berangkat sebanyak 381 teus melaui Pelabuhan Morotai dengan operator PT. PELNI;
2) Kabupaten Sangihe, total muatan berangkat sebanyak 341 teus melalui Pelabuhan Tahuna dengan operator PT PELNI’
3) Kabupeten Nunukan, total muatan berangkat sebanyak 309 teus melaui Pelabuhan Nunukan Sebatik operator PT. ASDP’
Urutan Keempat diraih oleh Kab Kepulauan Tanimbar melaui Pelabuhan Saumlaki dengan total muatan 287 teus dan diposisi kelima oleh Kab Banggai melaui Pelabuhan Luwuk dengan total muatan 252 teus
c. Penghargaan kepada Pemerintah Daerah dengan pengirim muatan balik terbanyak, program tol laut:
1) Kabupaten Pulau Morotai, total muatan balik sebanyak 408 teus melaui Pelabuhan Morotai dengan operator PT. PELNI;
2) Kabupaten Sangihe, total muatan balik sebanyak 170 teus melalui Pelabuhan Tahuna dengan operator PT PELNI;
3) Kabupeten Halmahera Tengah, total muatan balik sebanyak 117 teus melaui Pelabuhan Weda.
Urutan Keempat diraih oleh Kabupaten Halmahera Barat melaui Pelabuhan Jailolo dengan total muatan 107 dan diposisi kelima oleh Kabupaten Halmahera Selatan melaui Pelabuhan P.Obi dengan total muatan 92 teus
d. Penghargaan untuk operator BUMN dengan load faktor terbaik kegiatan angkutan khusus ternak diraih oleh PT. PELNI, yang mengoperasikan KM. Caraka Nusantara 1 mengangkut sebanyak 3.518 sapi (100.51 %) dengan 7 voyage;
e. Penghargaan untuk operator Swasta dengan load faktor terbaik kegiatan angkutan khusus ternak diraih oleh PT. Pelayaran Wirayuda Maritim, yang mengoperasiakn KM. Camara Nusantara 2 mengangkut sebanyak 4.041 sapi (115.46 %) dengan 7 voyage. (*)