Arya Sinulingga Sebut Penguatan Peran Komisaris jadi Strategi Erick Thohir Mengelola BUMN
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menyebut penguatan peran komisaris oleh Kementerian BUMN menjadi sangat penting.
Staf Khusus BUMN ini juga mengatakan, Menteri BUMN memberi kepercayaan kepada internal perusahaan BUMN.
Internal perusahaan yang diberi kepercayaan lebih oleh Erick Thohir adalah komisarisnya.
"Pak Erick sangat mempercayai yang namanya internal perusahaan, dalam hal ini adalah komisaris," ungkap Arya.
Menurut Arya, Erick Thohir langsung meminta komisaris Garuda untuk melakukan audit setelah kasus penyelundupan di pesawat baru Garuda terungkap.
"Pak Erick meminta komisaris untuk langsung melakukan audit, melalui komite audit terhadap kejadian di Garuda," ujar Arya.
Sehingga, Arya mengatakan, ketika peran komisaris diperkuat, maka Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik bisa terlaksana.
"Ini juga menunjukan bahwa kalau komisaris diperkuat, maka GCG di perusahaan tersebut, akan bisa terlaksana dengan baik," lanjut Arya.

Sebelumnya, Erick Thohir mengungkapkan bahwa Ahok resmi menjadi Komisaris Utama Pertamina menggantikan Tanri Abeng.
Pengumuman resmi itu disampaikan Erick Thohir di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (22/11/2019).
"Pak Basuki akan jadi Komisaris Utama dari Pertamina," ujar Erick Thohir, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Erick juga menyampaikan, Ahok nantinya akan didampingi oleh Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin yang diamanahi sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina.
"Lalu didampingi Pak Wamen, Pak Budi Sadikin jadi wakil komisaris utama," lanjut Erick.

Sementara itu, posisi Direktur Keuangan Pertamina akan diisi oleh Emma Sri Martini.
Sebelumnya Emma menjabat sebagai Direktur Utama Telkomsel.
"Lalu, nanti juga akan ada Direktur Keuangan yang baru, Ibu Emma yang sebelumnya Dirut Telkomsel," jelas Erick.