Ahok Masuk BUMN
Soal Ahok Masuk BUMN, Buya Syafi'i: Saya Rasa Dia Bisa Memimpin
Buya Syafi'i Maarif tidak mempermasalahkan jika Ahok sebelumnya pernah menjadi narapidana. menurutnya Ahok bisa memimpin.
TRIBUNNEWS.COM - Buya Syafi'i Maarif, mantan ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menganggap Ahok bisa memimpin.
"Saya rasa dia bisa memimpin. Gubernur saja bisa apalagi BUMN," ungkapnya.
Terkait status Ahok sebagai mantan narapidana, Buya tidak mempermasalahkannya.
Karena menurutnya Ahok dipenjaran karena tahanan politik.
Ditanya soal banyak masyarakat yang tidak percaya terhadap Ahok, ia mengatakan jika hal tersebut harusnya diacuhkan saja dan kerja prestasi.
"Biar saja nggak usah di dengar tunjukkan prestasi kejar yang lain," ujar Buya Syafi'i Maarif.
Baca: Perjalanan Penuh Liku Ahok hingga Digadang jadi Bos BUMN, Kini Punya Harta Kekayaan Rp 25,6 Miliar
Buya mendukung jika Ahok menjadi pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Oke kenapa tidak," ujarnya ketika ditanya mengenai pendapat masuknya Ahok ke BUMN.
Ia menjelaskan jika Ahok pernah menjadi Gubernur dan dia berhasil.
Ketika ditanya mengenai status Ahok yang pernah menjadi narapidana kasus penistaan agama, Buya mengatakan Ahok telah banyak belajar ketika ditahan.

"Ya dia selagi di tahan banyak belajar terutama menjaga lidah," ungkapnya dilansir melalui Youtube Kompas.com, Sabtu (16/11/2019).
Buya Syafii Maarif menegaskan jika Ahok adalah sosok pekerja keras dan lurus orangnya.
Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bertemu dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir di kantor Kementerian BUMN, Rabu (13/11/2019).
Baca: Selain Tolak Ahok Masuk BUMN, Rizal Ramli Kerap Beri Kritikan Pedas, Pernah Sebut Data Jokowi Ngawur
Usai bertemu dengan Erick Thohir, Ahok mengaku bicara banyak hal mengenai BUMN.
"Intinya banyak bicara soal BUMN, saya mau dilibatkan di salah satu BUMN," ujar Ahok dikutip dari Kompas.com.
Mengenai pos dan jabatan yang akan dipegangnya di BUMN, Ahok belum bersedia menjawabnya.
"Saya cuma diajak masuk ke salah satu BUMN. Kalau untuk bangsa dan negara, saya pasti bersedia," ungkap mantan Gubernur DKI ini.

Erick Thohir menyatakan, Ahok akan segera menduduki jabatan di sebuah perusahaan pelat merah.
"Segera, mungkin di awal Desember," ujarnya dilansir YouTube tvOneNews, Rabu (13/11/2019).
Ketika ditanya mengenai jabatan komisaris Pertamina yang gencar diisukan akan dipegang Ahok, Erick Thohir mengungkapkan belum bisa berkomentar mengenai hal tersebut.
Baca: Ahok Masuk BUMN, Penolakan Rizal Ramli & Pendapat Analis LIPI :Harus Akurat Memilih Pejabat Publik
Menurutnya, perlu banyak figur untuk membantu BUMN.
Ia juga menambahkan Ahok adalah sosok yang konsisten, sudah jelas track record-nya, dan diharapkan bisa membangun BUMN.
"Ya saya rasa beliau juga tokoh yang konsisten, yang sudah jelas track record-nya, dan bisa terus membangun," kata Erick pada awak media.

Saat ditanya mengenai kesediaan Ahok menjabat di sebuah perusahaan BUMN, Erick pun meminta wartawan untuk bertanya langsung pada eks Bupati Belitung Timur ini.
"Silakan tanya beliau, mustinya udah," tandas dia.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi mengatakan, BUMN membutuhkan talenta dari putra putri terbaik bangsa untuk bisa bergabung.
Hal ini ia ungkapkan setelah Ahok berkunjung ke Kementerian BUMN.
Baca: PA 212 Belum Punya Rencana Gelar Aksi Turun ke Jalan Sikapi Ditunjuknya Ahok Jadi Bos BUMN
"Nah kita membutuhkan talent talent putra putri terbaik bangsa untuk bisa bergabung dengan BUMN."
"Untuk menjalankan amanah Pak Presiden yang disampaikan oleh Pak Menteri. Jadi saya rasa arahnya ke sana," ujarnya dilansir YouTube Kompas TV, Rabu.
Menurutnya, Presiden Jokowi akan mendengarkan aspirasi dan tahu siapa yang bisa membangun BUMN kedepannya.
Budi juga menambahkan, Jokowi meminta BUMN tidak berjalan sendiri dan membangun ekosistem dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin)