Senin, 6 Oktober 2025

Kementan Dukung Papua Kembangkan Pertanian di Kabupaten Sejuta Rawa

Kementan mendukung Program Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu Kabupaten Sejuta Rawa Provinsi Papua.

Editor: Content Writer
Kementan
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung Program Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu Kabupaten Sejuta Rawa Provinsi Papua. Julukan ini diberikan untuk Kabupaten Mappi karena memiliki potensi besar pengembangan pertanian dengan luas lahan basah (rawa) sekitar 1 juta hektar.

Secara geografis, letak Kabupaten Mappi sangat strategis di wilayah Papua bagian selatan dan berada di antara 4 kabupaten, yakni Timika, Asmat, Bovendigul, dan Merauke.

Melihat potensi tersebut tim Kementan melakukan kunjungan bersama Bupati Mappi di beberapa kecamatan pada tanggal 9 September 2019 beberapa hari lalu. Tim Kementan diwakili Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Takdir Mulyadi. Kunjungan tersebut juga sebagai tindaklanjut pertemuan dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dengan Bupati Mappi.

Baca: Kementan Percepat Realisasi Program Asuransi Pertanian di NTB

Takdir Mulyadi menyatakan Kementan mendukung penuh pengembangan potensi pertanian di Kabupaten Mappi. Kementan akan mengalokasikan bantuan benih padi, benih jagung, pompa air dan alat mesin pertanian yang dapat mendukung terlaksananya peningkatan kegiatan budidaya pertanian serta dominasi lahan basah dan rawa.

“Tentu kami akan mendukung dan mengupayakan semaksimal mungkin asalkan petani juga bersungguh-sungguh untuk memanfaatkan potensi lahan yang ada,” demikian dikemukakan Takdir di Jakarta, Senin (23/9/2019).

Karena itu, guna mempercepat realiasai program pengembangan pertanian di kabupaten sejuta rawa tersebut, Takdir meminta pemerintah Kabupaten Mappi yang mempunyai sekitar 1 juta hektar lahan basah/rawa agar dioptimalkan. Kementan memiliki Program Selamat Rawa Sejahterakan Petani atau yang dikenal dengan 'Serasi'.

"Program ini, saya rasa bisa dilaksanakan di Kabupaten Mappi, sehingga wilayah ini dapat turut ambil bagian menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2024," tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Mappi, Jaya Ibnu Su'ud yang mewakili Bupati Mappi menyambuat baik program Kementan dalam mengoptimalkan lahan rawa dan potensi pertanian yang ada daerahnya. Pasalnya, infrastruktur pertanian di Mappi masih belum memadai, sehingga sangat membutuhkan perhatian pemerintah supaya menyediakan infrastruktur, mempermudah akses dan pemasaran hasil pertanian.

"Kami ingin kelompok tani meningkat pendapatannya. Begitu pula dengan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Mappi," kata Jaya Ibnu saat menerima kunjungan Tim Kementan.

Baca: Kementan Dukung Jawa Barat Sebagai Penghasil Beras Organik Terbesar di Indonesia

Senada dengan yang diungkapkan Jaya Ibnu, Ketua gapoktan Gayayir, Martinus Wawi pun meminta dukungan bantuan benih padi varietas inpari 31. Sebab petani di Mappi belum mampu menyiapkan benih padi secara mandiri.

"Tidak hanya itu saja, kami juga perlu penyeberangan jalan usaha tani," ungkapnya.

Penyuluh pertanian di Kampung Linggua, Hendrikus Sarkol menambahkan bahwa petani lokal asli Papua membutuhkan bantuan tersebut untuk memantapkan cara berbudidayanya.

"Bantuan benih dan jalan usaha tani yang memadai sangat penting bagi pengembangan pertanian dan petani itu sendiri. Ke depan petani semakin maju membudidayakan padi," ujarnya.

Menanggapi apa yang diperlukan petani, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mappi, Vincentius Jamlean mengatakan bahwa Dinas Pertanian Mappi sudah melakukan segala upaya demi meningkatkan kemauan dan semangat penduduk lokal di Mappi yang asli Papua ini untuk bertani komoditas tanaman pangan seperti padi dan jagung.

“Hanya saja kami terbatas dengan sumber benih dan penataan lahan sawah,” jelasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved