Jumat, 3 Oktober 2025

Inovasi "Satu Klik" Dukung Pertumbuhan Pesat Ekspor Pertanian Sumut

Berdasarkan data pada sistem IQFAST (Indonesia Quarantine Full Automation System) di Karantina Pertanian Belawan tercatat pada tahun 2019

Editor: Content Writer
Kementan
Kementan 

TRIBUNNEWS.COM, BELAWAN -- Ekspor sejumlah komoditas hortikultura asal Sumatera Utara (Sumut) terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data pada sistem IQFAST (Indonesia Quarantine Full Automation System) di Karantina Pertanian Belawan tercatat pada tahun 2019, komoditas dari sub sektor hortikultura sebanyak 16 jenis produk, meningkat 30% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya 12 jenis.

Jumlah sertifikasi karantina pada produk hortikultura untuk memenuhi persyaratan negara tujuan juga mengalami peningkatan. Yakni sebesar 19% dengan data Januari hingga September 2019 sebanyak 1.015 kali dengan total 22.757 ribu ton komoditas yang diekspor dibandingkan dengan tahun 2018 dan 846 kali dengan jumlah 19.543 ribu ton.

Dengan melihat pertumbuhan kinerja ekspor yang ada, Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Belawan lakukan upaya untuk terus memacu kinerja ekspor hortikultura melalui inovasi layanan. Salah satunya dengan menyiapkan inovasi aplikasi "Satu Klik" atau One Click One Go. Ini merupakan inovasi layanan percepatan ekspor berbasis online. "Inovasi yang memberikan model dan solusi berkelanjutan harus kita dorong. Agar proses bisnis ekspornya cepat dan akurat.

Baca: Kementan Dukung Jawa Barat Sebagai Penghasil Beras Organik Terbesar di Indonesia

Ini akan berujung pada peningkatan daya saing produk pertanian kita di pasar global," ungkap Ali Jamil, Kepala Barantan saat lakukan monitoring pemeriksaan karantina di gudang pemilik PT Argosari Sentraprima produk olahan hortikultura di Deli Serdang, Sumut, Minggu (22/9).

Menurut Jamil, dengan inovasi layanan ini pelaku agribisnis cukup datang sekali pada saat pembayaran dan pengambilan dokumen Phytosanitary Certificate (PC) sehingga dapat menghemat waktu.

Selain itu, pihaknya juga telah menerapkan pemeriksaan karantina di lokasi gudang pemilik. Hal ini diharapkan dapat mempercepat arus barang di tempat pengeluaran baik di pelabuhan maupun di bandara.

Penerapan sistem pemeriksaan karantina "jemput bola" ini tidak saja untuk percepatan proses bisnis ekspor namun juga untuk menjamin kesehatan dan keamanan produk pertanian, sehingga kita dapat menekan angka penolakan produk akibat adanya hambatan teknis. "Ini yang sangat kami jaga, pemeriksaan karantina yang akurat, produk harus memenuhi standard SPS, produk diterima dan eksportir tidak rugi, " tambah Jamil.

Ekspor Produk Olahan Hortikultura Sumut

Pada saat yang bersamaan, Jamil juga melepas ekspor produk pertanian asal Sumut dengan total sertifikasi sebanyak 50 dokumen sekaligus dengan nilai ekonomi mencapai Rp 37.7 miliar.

Masing-masing terdiri dari hasil olahan produk hortikultura berupa jus nenas sebanyak 6,4 ton, 9,2 ton jus pepaya dengan negara tujuan Vietnam. Dan 14 produk segar dan olahan hortikultura antara lain berupa sayuran kubis, jahe, ubi jalar beku, kentang, kentang beku, tepung serai, asam potong dan mengkudu. Adapun negara tujuan ekspornya adalah Jepang, Korea Selatan, India, Taiwan dan Malaysia, Bangladesh, Pakistan, Thailand, Cina, Singapore dan Korea Selatan.

Jamil mengapresiasi langkah para pelaku agribisnis asal Sumut yang jeli mengambil peluang usaha, kreatif mengolah produk pertanian menjadi bahan setengah jadi, dan terus lakukan improvisasi terhadap komoditas ekspor dengan tetap menjaga kualitas, kuantitas dan kontinuitas.

"Tadi saya mendapat penjelasan eksportir, produk olahan nenas dan pepaya ini sudah mulai diminati pasar internasional, Insya Alloh kedepan tidak hanya diekspor ke Vietnam melainkan bisa merambah ke negara lainnya dan akan terus bertambah," tambah Jamil.

Kepala Karantina Pertanian Belawan, Hasrul yang turut mendampingi Kepala Barantan dalam kunjungan kerjanya kali ini memaparkan kinerja ekspor sektor pertanian diwilayah kerjanya pada periode Januari sampai dengan September 2019. Tercatat 8.745 kali permohonan sertifikasi ekspor dengan total sebanyak 2.391 ribu tons dan 488 ribu metrik ton dengan nilai barang mencapai Rp. 9,5 triliun.

Langkah Proaktif Pacu Ekspor, Percepat Investasi Pertanian

Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian untuk mendorong ekspor dan mempercepat invetasi pertanian, Karantina Belawan lakukan langkah proaktif dengan menginisiasi koordinasi dengan seluruh stake holder diwilayah kerjanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved