Jumat, 3 Oktober 2025

Seperti di Bandara dan Stasiun, Pelabuhan Terapkan Tiket Digital

Masih seringnya terjadi kecelakaan kapal yang diakibatkan kelebihan jumlah penumpang dan kelebihan berat kendaraan yang diangkut, membuat Direktorat J

Editor: Content Writer
Kemenhub
Seperti di Bandara dan Stasiun, Pelabuhan Terapkan Tiket Digital 

Masih seringnya terjadi kecelakaan kapal yang diakibatkan kelebihan jumlah penumpang dan kelebihan berat kendaraan yang diangkut, membuat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menerapkan sistem digitalisasi ticketing.

Sistem ini akan diberlakukan di enam pelabuhan percontohan (pilot project) untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan pelabuhan.

Enam pelabuhan yang menjadi percontohan adalah Pelabuhan Muara Angke/Kaliadem (Jakarta), Pelabuhan Sri Bintan Pura (Tanjung Pinang), Pelabuhan Murhum (Bau-Bau), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya), Pelabuhan Tarakan dan Pelabuhan Tulehu (Ambon).

Pada pelabuhan-pelabuhan percontohan ini, khususnya pelabuhan penumpang, menerapkan sistem digitalisasi untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan pelabuhan.

Nantinya sistem pelayanan di pelabuhan akan seperti di bandara dan stasiun. Penumpang membeli tiket di loket tiket pelabuhan atau menggunakan aplikasi di telepon pintar.

Ketika tiba di pelabuhan, calon penumpang harus melewati pemeriksaan menggunakan x-ray untuk mendaftarkan diri ke konter check-in untuk mendapatkan boarding pass. Setelah check-in, calon penumpang harus menunggu keberangkatan di ruang tunggu. Mereka kemudian memasuki kapal melalui auto-gate keberangkatan.

Sistem digitalisasi ticketing telah diuji coba di Pelabuhan Tanjung Pinang sejak 10 Desember 2018 lalu. Mereka bekerja sama dengan PT Pelindo I cabang Tanjung Pinang selaku Badan Usaha Pelabuhan dalam hal pengadaan fasilitas perangkat digitalisasi ticketing. Adapun PT Pelindo I menggunakan perangkat M-Post, operator kapal yang memasukkan data penumpang.

"Apabila hal ini dianggap berhasil, maka akan ditingkatkan menggunakan perangkat M-Kios yang sudah terpasang di Pelabuhan Sri Bintan Pura dengan harapan penumpang dapat memesan dan memasukkan data sendiri untuk memperoleh tiket keberangkatan kapal,” jelas Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo.

Di Pelabuhan Tanjung Pinang, perusahaan pelayaran/operator kapal yang menerima distribusi perangkat M-Post dan sudah melaksanakan digitalisasi ticketing adalah PT Baruna Jaya, PT Bintan Bestari Shipping, PT Lestari Indoma Bahari dan PT Marinatama Gemanusa.

“Lewat pelaksanaan e-ticketing penumpang ini diharapkan penumpang yang berangkat dan naik di atas kapal tercatat dan sesuai manifest kapal,” ungkap Agus.

Hal lain yang harus dilakukan pelabuhan-pelabuhan percontohan untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran adalah menangani barang penumpang.

Pelabuhan Tanjung Pinang misalnya telah memasang dua unit x-ray yang disediakan oleh Ditjen Perhubungan Laut. Pemasangan x-ray bertujuan untuk memantau barang-barang bawaan penumpang, mencegah penumpang membawa barang-barang berbahaya dan memberikan tanda pada barang-barang yang perlu penanganan khusus.

Pengaturan penumpang di pelabuhan percontohan akan seperti yang dilakukan di bandara agar lebih tertib dan teratur saat masuk pelabuhan. Area pelabuhan dibagi menjadi beberapa zona, termasuk adanya area terbatas. Mulai dari gate-in sampai ruang tunggu hanya penumpang yang diperbolehkan masuk.

Begitupun dengan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I Baubau, Sulawesi Tenggara siap menerapkan e-ticketing. Peralatan e-ticketing, toll gate dan x-ray telah terpasang di Pelabuhan Murhum. UPP Baubau sebelumnya juga telah melakukan perubahan tata letak agar penempatannya lebih strategis.

“Setiap barang bawaan penumpang nantinya harus melalui x-ray sehingga jika ada barang-barang yang masuk kategori barang berbahaya, barang-barang yang over dan sebagainya bisa terdeteksi,” kata Agus. (*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved