Heboh Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, Komisi IX DPR Minta Kemenkes Beri Sanksi Tegas
Kemenkes didesak tindak tegas manajemen RSUD Cut Meutia dan evaluasi sistem kebersihan atas insiden viral kasur pasien dipenuhi belatung.
“Suruh ditutupin pakai ini tadi guys. Minta seprei katanya nggak ada seprei. Minta ganti tempat tidur katanya nggak ada tempat tidur,” keluh pasien itu dalam video, seperti dilansir dari TribunJateng.
Pengaduan ini bermula ketika Annisa, peserta BPJS Kesehatan yang menjadi pasien, dirawat di IGD RSUD Cut Meutia pada 29 September 2025.
Tempat tidur yang seharusnya steril untuk pemulihan pasien, dilaporkan kotor, tanpa sprei, dan dipenuhi belatung.
“Kondisi fasilitas sangat buruk. Tempat tidur penuh belatung dan tanpa sprei. Kami sudah meminta solusi, tetapi pihak rumah sakit tidak memberikan tindakan yang memadai,” demikian pengakuan keluarga dalam pengaduan resminya.
Baca juga: 4 Kasus Belatung dan Ulat Ditemukan dalam Sajian MBG Siswa, Terbaru di Tuban
Menyadari kondisi tersebut membahayakan keselamatan pasien, keluarga pun berinisiatif untuk memindahkan Annisa ke rumah sakit lain yang lebih layak.
Namun rencana itu terhambat oleh pihak RSUD.
Menurut keluarga, rumah sakit menolak permintaan pemindahan dengan alasan administratif.
Data pasien disebut sudah terverifikasi untuk sepuluh hari perawatan di RSUD Cut Meutia.
Bila tetap dipindahkan, maka seluruh biaya perawatan di rumah sakit baru harus ditanggung sendiri oleh keluarga.
“Kami, keluarga pasien peserta BPJS Kesehatan, dengan ini menyampaikan pengaduan resmi atas pelayanan tidak layak yang dialami di RSUD Cut Meutia, Aceh Utara,” tegas Supriansyah.
Menanggapi kasus ini, pihak RSUD melalui dr Harry Laksamana dari Bagian Humas membenarkan bahwa kasur yang digunakan pasien adalah kasur lama yang seharusnya sudah digudangkan.
“Pasien Nn. A masuk malam dini hari dengan kondisi IGD penuh. Jadi terpaksa menggunakan bed sementara yang sebelumnya sudah digudangkan karena kurang layak. Saat ini bed tersebut sudah ditarik kembali ke gudang,” jelas Harry.
Ia menambahkan, renovasi Ruang Marwah membuat pasien penyakit dalam wanita untuk sementara digabung di area dekat IGD.
Menurutnya, manajemen juga sudah berkoordinasi dengan BPJS agar perawatan pasien tetap berjalan sesuai prosedur.
Meski ada klarifikasi, publik tetap menilai kasus belatung di kasur pasien mencoreng wajah pelayanan kesehatan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.