MSG Bisa Jadi Senjata Kurangi Garam dan Cegah Hipertensi? Ini Penjelasan Dokter
Berikut penjelasan dokter sekaligus nutrisionis terkait Monosodium Glutamat alias MSG yang bisa cegah penyakit hipertensi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Monosodium Glutamat alias MSG selama puluhan tahun sering dicap negatif di kalangan masyarakat.
Ada yang meyakini bisa menimbulkan penyakit berbahaya, bahkan tidak sedikit yang menghindarinya sama sekali.
Padahal, menurut penelitian dan keterangan ahli, MSG justru aman digunakan dan bahkan bisa membantu masyarakat hidup lebih sehat bila dipakai dengan cara yang tepat.
Nutrisionis Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes menegaskan bahwa MSG dapat menjadi solusi cerdas untuk mengurangi asupan garam berlebih.
Selama ini, konsumsi garam berlebih diketahui menjadi faktor risiko utama hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan ginjal.
Faktanya kata Rita, glutamat dalam MSG sama dengan yang ada di sayuran, buah, dan daging.
"Jadi tidak ada alasan khawatir, asalkan secukupnya. Bagi yang ingin lebih sehat lagi, penggunaan MSG juga bisa mengurangi porsi garam untuk memberikan rasa lezat pada makanan kita,” ungkapnya pada acara Press Conference “MSG #YangBenar” yang diselenggarakan oleh Sasa di Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2025).
Berbeda dengan garam dapur, MSG hanya mengandung sepertiga natrium.
Mengganti sebagian garam dengan MSG bisa menurunkan konsumsi garam hingga 30–40 persen.
Langkah sederhana ini sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan tekanan darah sejak dini.
Baca juga: Perpanjang Usia Harapan Hidup dengan Kurangi Garam dan Penggunaan MSG Secukupnya
Proses Alami, Sama dengan Pembuatan Tempe
MSG bukanlah zat kimia berbahaya, melainkan dihasilkan dari proses fermentasi alami tetesan tebu, serupa dengan cara membuat tempe, kecap, atau yogurt.
Dari proses tersebut, dihasilkan kristal glutamat murni yang aman, higienis, dan sama persis dengan glutamat alami dalam tomat, jamur, keju, hingga ASI.
Dengan kata lain, tubuh manusia sudah mengenali glutamat sejak lahir. Inilah alasan MSG sebenarnya aman dikonsumsi pada takaran tepat.
Takaran Aman dan Edukasi yang Tepat
Takaran ideal MSG menurut para ahli adalah sekitar satu sendok (3–4 gram) untuk empat porsi masakan keluarga.
Anak-anak di atas usia dua tahun juga dapat mengonsumsinya, selama tetap seimbang dengan gizi lainnya.
Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menetapkan MSG sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang diizinkan, sesuai Peraturan Kepala BPOM No. 11 Tahun 2019.
Bahkan, sejak tahun 1958, badan pengawas pangan Amerika Serikat (US FDA) sudah memberi status GRAS (Generally Recognized As Safe) untuk MSG. WHO/FAO Expert Committee on Food Additives (JECFA) pun menyatakan hal serupa.
Baca juga: Ini Fakta Ilmiah Seputar MSG yang wajib kamu Ketahui!
Lebih dari Sekadar Rasa Gurih
Selain memperkuat rasa, glutamat dalam MSG memiliki fungsi penting di dalam tubuh.
Seperti membantu pembentukan sel imun, mendukung fungsi otak, merangsang produksi air liur, serta mengatur nafsu makan dan rasa kenyang.
Dengan demikian, MSG bukan hanya sekadar penyedap rasa, melainkan juga bagian dari mekanisme tubuh yang alami.
Edukasi publik penting untuk menghapus stigma negatif sekaligus membantu keluarga Indonesia menerapkan pola makan sehat tanpa harus kehilangan kelezatan makanan.
Salah satu produsen bumbu masak nasional, PT Sasa Inti, juga mendorong kampanye edukasi publik bertajuk MSG #YangBenar.
Inisiatif ini menghadirkan ahli gizi, food technologist, chef, dan komunitas untuk memberi panduan penggunaan MSG secara tepat.
(Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.