Kesemutan di Tangan saat Bangun Tidur, Awas! Bisa Jadi Gangguan Kesehatan Serius Seperti Tumor
Sering mengalami kesemutan di tangan saat bangun tidur? Jangan anggap sepele! Awas bisa jadi ganguan kesehatan serius seperti tumor.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sering mengalami kesemutan di tangan saat bangun tidur? Atau merasakan sensasi seperti ditusuk-tusuk jarum hingga menjalar ke jari?
Baca juga: Sering Nyeri Leher? Bisa Jadi Gangguan Serius pada Saraf, Otot, atau Struktur Tulang Belakang
Kesemutan adalah sensasi seperti ditusuk-tusuk jarum kecil atau rasa geli yang biasanya terjadi di tangan, kaki, atau bagian tubuh lain. Dalam istilah medis, kesemutan disebut parestesia.
Banyak yang menganggap hal ini sepele, padahal bisa saja menjadi tanda awal gangguan serius di leher atau tulang belakang.
Menurut dokter spesialis ortopedi (Sp.OT) dengan subspesialisasi konsultan tulang belakang (K-Spine) dr. Didik Librianto, Sp.OT(K), dari Rumah Sakit Fatmawati, kesemutan bisa memiliki berbagai penyebab.
Mulai dari posisi tidur, gangguan di saraf leher (servikal), hingga kondisi medis yang lebih serius.
"Kesemutannya itu biasanya dari leher, bahu, dia menuju jari. Bisa jempol, bisa ujung, dari tengah dan ke lingkungan. Daerah yang terkena itu akan merupakan mapping area mana biasanya di titik-titik yang terkena," jelas dr. Didik pada talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Kamis (31/7/2025).
Namun, ia menambahkan bahwa tidak semua kasus harus persis mengikuti pola tersebut.
Kadang-kadang, nyerinya bisa muncul hanya di satu sisi tangan, tanpa melibatkan leher secara langsung.
Tidur Miring, Apakah Bisa Menyebabkan Kesemutan?
Pertanyaan umum dari masyarakat adalah apakah kebiasaan tidur miring bisa menyebabkan kesemutan.
Terkait hal ini, dr. Didik menjelaskan bahwa tidur miring bukanlah hal yang salah.

Namun jika dilakukan terus-menerus di satu sisi, maka bisa menimbulkan tekanan yang berulang.
"Kalau dia terus-menerus tidur satu sisi, hari demi hari, tahun demi tahun, lama-lama satu sisi tidak berkembang dibandingkan sisi lain. Saluran sarafnya menyempit, sehingga menimbulkan keluhan pada pasien," ujarnya.
Kesemutan karena tekanan sementara mungkin akan hilang sendiri.
Namun, jika terus-menerus terjadi dan tidak membaik, sebaiknya segera diperiksakan.
Perlukah Periksa ke Dokter Kalau Sering Kesemutan?
Banyak orang ragu, apakah perlu periksa ke dokter jika hanya mengalami kesemutan ringan tanpa nyeri leher.
Dr. Didik menegaskan bahwa lebih baik memeriksakan diri lebih awal, untuk mencegah kondisi yang lebih berat.
"Jangan sampai menjadi berat. Kalau sudah berat itu namanya radikulomielopati. Jadi, tidak hanya radiks atau sarafnya saja yang terganggu, tapi otot-ototnya juga sudah mengecil semua," jelasnya.
Ciri-ciri yang patut diwaspadai antara lain: sulit memegang pulpen, tulisan menjadi jelek, kesulitan memegang sendok, garpu, bahkan pakaian bisa mudah terjatuh saat dipakai.
Gejala Kesemutan Bisa Saja Disebabkan Tumor
Kesemutan juga bisa menjadi tanda dari kondisi medis serius seperti tumor atau pengapuran yang menekan saraf.
Gejala bisa sangat mirip dengan keluhan ringan, sehingga sering tidak disadari.
"Misalnya suara serak yang nggak ketemu penyebabnya, bisa jadi karena ada saraf dari leher yang tertekan. Bisa juga terjadi penurunan kelopak mata karena saraf simpatis nya terkena," papar dr. Didik.
Tak jarang pula, keluhan awal justru muncul dari tempat yang berbeda.
Misalnya gangguan di leher tapi yang terasa malah seperti sakit pinggang.
Hal ini terjadi karena sistem saraf tubuh saling terhubung dan dampaknya bisa menjalar ke area lain.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.