Senin, 29 September 2025

Efisiensi Anggaran Pemerintah

Wamenkes Dante Saksono: Efisiensi Anggaran Tidak Ganggu Pelayanan Kesehatan dan Transplantasi Ginjal

Harapannya, kebijakan yang lebih strategis dapat segera diambil untuk meningkatkan akses, efisiensi anggaran, dan kualitas layanan bagi pasien.

Editor: willy Widianto
Tribunnews/Gabriela Irvine Dharma
TRANSPLANTASI GINJAL - Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp. PD-KEMD., Ph.D memastikan saat acara Hari Ginjal Sedunia 2025 (World Kidney Day), Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) menggelar diskusi publik bertajuk "Efisiensi Anggaran Kesehatan: Transplantasi Ginjal, Sebuah Harapan atau Sekadar Angan?" di Jakarta, Selasa(11/3/2025) bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan pemerintah tidak akan mengganggu kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. la memastikan bahwa Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaik bagi pasien, termasuk mereka yang membutuhkan transplantasi ginjal. 

Laporan Gabriela Irvine Dharma

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Dr. Dante Saksono Harbuwono Sp. PD-KEMD Phd memastikan kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan pemerintah tidak akan mengganggu kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Baca juga: Tunda Pengobatan Batu Ginjal, Waspada Infeksi yang Bisa Merusak Ginjal dalam Hitungan Hari

la memastikan bahwa Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaik bagi pasien, termasuk mereka yang membutuhkan transplantasi ginjal.

"Ini adalah amanah yang diberikan kepada Kementerian Kesehatan sebagai lokomotif dari seluruh aktivitas kesehatan di negara kita," ujar Wamenkes saat memperingati Hari Ginjal Sedunia 2025 (World Kidney Day), Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) menggelar diskusi publik bertajuk "Efisiensi Anggaran Kesehatan: Transplantasi Ginjal, Sebuah Harapan atau Sekadar Angan?" di Jakarta, Selasa(11/3/2025).

Khusus untuk transplantasi ginjal kata Wamenkes, sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan akses terhadap transplantasi ginjal, Prof. Dante mengungkapkan bahwa jumlah fasilitas yang mampu melakukan prosedur ini akan terus bertambah.

"Hingga saat ini, kita sudah bisa melakukan transplantasi ginjal di 19 center transplantasi ginjal di Indonesia, dan jumlahnya akan terus bertambah. Saya janji jumlahnya akan terus bertambah," ucapnya.

Baca juga: Wamenkes: Fakultas Kedokteran Diharapkan Cetak Lulusan Kompeten dan Adaptif dengan Teknologi

Prof. Dante juga menjelaskan bahwa dari sisi anggaran transplantasi ginjal lebih cost-effective dibandingkan terapi cuci darah seumur hidup.

"Pasien yang menjalani cuci darah membutuhkan biaya sekitar Rp 240 juta per tahun. Sementara itu, biaya transplantasi ginjal berkisar antara Rp 300 hingga 350 juta. Jika dibandingkan, transplantasi ginjal lebih efektif secara biaya daripada cuci darah seumur hidup," paparnya.

Dengan perhitungan ini, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan transplantasi ginjal di Indonesia.

Prof. Dante menyampaikan bahwa melalui diskusi ini, berbagai masukan akan disampaikan kepada pemerintah terkait hal-hal yang perlu dimaksimalkan dalam implementasi transplantasi ginjal.

Baca juga: Pria Disabilitas yang Dibunuh di Subang Alami 27 Luka Tusuk, Tembus ke Hati hingga Ginjal

Harapannya, kebijakan yang lebih strategis dapat segera diambil untuk meningkatkan akses, efisiensi anggaran, dan kualitas layanan bagi pasien gagal ginjal di Indonesia.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan