Mengenal Gejala Depresi dan Mania pada Penderita Bipolar, Perubahan Suasana Hati yang Ekstrem
Orang dengan gangguan bipolar umumnya memiliki dua gejala, yaitu depresi dan mania. Keduanya saling bertolak belakang.
Pola Depresi dan Mania

Jika Anda memiliki gangguan bipolar, Anda mungkin mengalami episode depresi lebih sering daripada episode mania, atau sebaliknya.
Di antara episode depresi dan mania, Anda mungkin terkadang mengalami periode di mana Anda memiliki suasana hati yang "normal".
Polanya tidak selalu sama dan beberapa orang mungkin mengalami:
- siklus cepat, di mana seseorang dengan gangguan bipolar berulang kali berayun dari fase tinggi ke fase rendah dengan cepat tanpa memiliki periode "normal" di antaranya
- keadaan campuran, di mana seseorang dengan gangguan bipolar mengalami gejala depresi dan mania secara bersamaan; misalnya, aktivitas berlebihan dengan suasana hati yang tertekan
Jika perubahan suasana hati Anda berlangsung lama tetapi tidak cukup parah untuk digolongkan sebagai gangguan bipolar, Anda mungkin didiagnosis dengan bentuk gangguan bipolar ringan yang disebut siklotimia.
Hidup dengan Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar adalah kondisi ekstrem.
Seseorang dengan gangguan bipolar mungkin tidak menyadari bahwa mereka berada dalam fase manik.
Setelah episode berakhir, mereka mungkin terkejut dengan perilaku mereka.
Tetapi pada saat itu, mereka mungkin percaya bahwa orang lain bersikap negatif atau tidak membantu.
Beberapa orang dengan gangguan bipolar memiliki episode yang lebih sering dan parah daripada yang lain.
Sifat ekstrim dari kondisi ini berarti bertahan dalam pekerjaan mungkin sulit dan hubungan bisa menjadi tegang.
Selama episode mania dan depresi, seseorang dengan gangguan bipolar mungkin mengalami sensasi aneh, seperti melihat, mendengar atau mencium hal-hal yang tidak ada (halusinasi).