Selasa, 30 September 2025

Manfaat Menjaga Kesehatan Mental dan Kebahagian Karyawan

Kesehatan mental karyawan tidak hanya memengaruhi karyawan itu sendiri, tetapi juga memengaruhi performa perusahaan.

Editor: Wahyu Aji
Freepik
Ilustrasi kesehatan mental. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kesehatan mental karyawan tidak hanya memengaruhi karyawan itu sendiri, tetapi juga memengaruhi performa perusahaan.

Karyawan yang mengalami tekanan mental akan mengalami penurunan produktivitas sehingga tidak bisa bekerja secara optimal. 

Sebaliknya, karyawan yang bahagia akan bekerja dengan produktif untuk memenuhi target perusahaan.

Sebuah survei yang dilakuan oleh perusahaan konsultan sumber daya manusia dan jasa keuangan global, Mercer Marsh Benefit (MMB), terhadap lebih dari 14.000 karyawan di seluruh dunia dari Maret hingga April 2021 menunjukkan bahwa satu dari dua karyawan melaporkan merasa agak stres setiap hari.

Baca juga: Arti Quiet Quitting, Tren Kerja di Tengah Budaya Hustle Culture dan Manfaatnya untuk Mental

Namun, karyawan yang merasa didukung oleh perusahaan 10 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi sangat stres.

Berdasarkan survei global yang melibatkan lebih dari 1.000 karyawan Indonesia itu, disarankan agar perusahaan menyediakan rangkaian dukungan kesehatan mental yang komprehensif untuk memperluas pencegahan dan pengobatan, meningkatkan kesehatan emosional, dan mengurangi tingkat stres sehari-hari.

Selain itu, penelitian oleh WHO internasional menunjukkan bahwa untuk setiap US$ 1 yang digunakan untuk meningkatkan pengobatan gangguan mental umum, ada pengembalian US$ 4 dalam peningkatan kesehatan dan produktivitas.

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan dibutuhkan kerja sama yang baik antara karyawan dan perusahaan dalam hal ini diwakili oleh manajer yang bertindak sebagai agen perubahan.

Sebagai salah satu perusahaan e-commerce di Indonesia, Lazada berharap bisa terus berkontribusi dalam pertumbuhan ekosistem perdagangan berbasis digital di Indonesia, dengan dukungan dari para karyawan dalam lingkungan industri yang dinamis.

Chief People Officer Lazada Indonesia Evelyn Yonathan mengatakan, Lazada tidak hanya terus mengembangkan program pemberdayaan diri karyawan, namun juga memastikan terciptanya lingkungan kerja yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan karyawan.

Setelah LazListen, kini bermitra dengan Good Doctor yang telah berpengalaman dalam merancang program kesehatan digital khusus terkait dengan perawatan kesehatan yang efektif. 

"Dengan mengembangkan akses ke sumber daya kesehatan yang tepercaya untuk karyawan, kami berharap bisa meningkatkan status kesehatan keseluruhan perusahaan kami, yang pada akhirnya bisa mendorong semangat pengembangan diri dan produktivitas karyawan," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/8/2022).

Program peningkatan kesehatan mental ini dirancang berdasarkan survei terhadap karyawan Lazada mengenai kondisi mental mereka dan komitmen Lazada untuk memprioritaskan keselamatan psikologis di samping keselamatan fisik dalam operasi mereka di tingkat manajer senior. Ada dua kampanye yang dilakukan melalui program ini, yaitu ARE YOU OKAY? dan AM I OKAY?. Kampanye ARE YOU OKAY? yang ditujukan untuk manajer senior ke atas sebagai pemimpin agen perubahan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, menyadari kebiasaan, memahami diri sendiri, mengetahui tingkat stres, dan mengetahui faktor-faktor penyebab stres.

Sementara itu, kampanye AM I OKAY? yang ditujukan kepada seluruh karyawan bertujuan untuk berpikiran terbuka, meningkatkan kebijaksanaan, menciptakan kebiasaan baik, mendorong diri sendiri untuk sadar akan kesehatan mental, dan menciptakan lingkungan yang aman dan sehat di tempat kerja.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved