Wajib Tahu, Apa itu Flurona dan Mungkinkah Flurona Ada di Indonesia?
Sukar flurona untuk sampai di Indonesia. Dikarenakan virus influenza atau flu sudah menjadi penyakit bawaan yang kerap dianggap biasa saja
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Di saat kasus Covid-19 meningkat, mencuat kabar flurona yang cukup menyita perhatian publik.
Flurona terdeteksi pertama kali dari seorang wanita hamil di Israel.
Flurona merupakan koinfeksi dari virus influenza dan virus sars-cov-2 (Covid-19).
Baca juga: AS Laporkan Kasus Pertama Flurona, Terdeteksi pada Dua Anak di Texas dan California
Mungkinkah Flurona ada di Indonesia dan apakah kondisi ini perlu dikhawatirkan ?
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR) Laura Navika Yamani, S.Si., M.Si., Ph.D., memberikan pandangannya.
Menurut Laura, banyak masyarakat terpapar Covid-19 membuat seluruh warga di dunia jadi lebih waspada.
Meski demikian masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan.
Pasalnya, Flurona masih perlu diteliti lebih jauh.
“Sebenarnya, tidak perlu terbebani dengan isu yang beredar. Semuanya masih penuh dengan perkiraan," kata Laura seperti dikutip dari laman UNAIR, Selasa (18/1/2022).
Baca juga: Prancis Identifikasi Varian Corona Baru, Israel Catat “Flurona” Pertama
Ia mengatakan, memang gejala covid-19 dan influenza memiliki kemiripan.
Namun virus influenza yang terkandung dalam varian baru flurona merupakan satu virus yang lazim terjadi pada beberapa manusia, khususnya masyarakat Indonesia.
Hanya saja, untuk beberapa negara yang memiliki empat musim akan merasa tidak biasa ketika terserang influenza.
Dalam hal ini berbeda kasus dengan masyarakat Indonesia, flu sudah menjadi penyakit yang biasa terjadi jika musim hujan tiba.
"Oleh karenanya, masih belum ada pemeriksaan lebih lanjut terkait dengan flu yang bersamaan dengan covid-19,” imbuhnya.
Perbedaan musim di beberapa negara bisa menjadi salah satu alasan timbulnya koinfeksi tersebut.
Baca juga: Munculnya Varian Covid-19 Flurona di Israel, Ini Ciri-ciri dan Gejalanya
Diketahui, flurona memiliki kesamaan dengan Covid-19 dalam penularannya, yaitu melalui droplet ketika orang yang terinfeksi bernapas, berbicara, batuk atau bersin.
Namun perbedaannya, influenza merupakan penyakit yang mampu terjadi melalui penularan udara dan ketika peralihan musim tiba.
Hal tersebut menjadi sorotan dikarenakan jarangnya masyarakat mengidap penyakit influenza khususnya bagi penduduk dengan negara empat musim pengganti.
Bahkan di beberapa negara terdapat vaksin khusus untuk penanggulangan penyakit tersebut, guna meminimalisir gejala serupa.
Laura sendiri menyebutkan, sukar flurona untuk sampai di Indonesia. Dikarenakan virus influenza atau flu memang sudah menjadi penyakit bawaan yang kerap dianggap biasa saja. Kalaupun ada, pasti akan dianggapnya Covid-19 saja, atau influenza saja.
“Mengapa demikian? karena keduanya memiliki banyak kesamaan yang menimbulkan asumsi seseorang hanya akan terserang salah satunya. Contoh, gejala covid-19 adalah terdapat flu ringan di dalamnya, lantas bagaimana keduanya bisa dikatakan berbeda” tegasnya.
Baca juga: Klaster Covid-19 di Krukut, Total Ada 89 Kasus, Termasuk 1 Varian Omicron
Laura menambahkan penjelasannya, perbandingan bahaya dari flurona dan corona cenderung lebih sama, tergantung bagaimana individu akan menanggulangi keadaan tersebut.
“Jika ingin menjauhkan Indonesia dari terjadinya isu penyakit flurona, tentu harus menaati perihal apapun yang disampaikan selama pembatasan, misalnya 3M (menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan). Selain itu, didalamnya juga harus terdapat pola hidup sehat oleh masing-masing individunya,” pesannya.