Apa Itu Gaslighting? Berikut Penjelasan dan Tanda-tanda yang Perlu Diwaspadai

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengenai apa itu gaslighting, lengkap beserta tanda-tandanya.

Dikutip dari Wikipedia, gaslighting merujuk kepada salah satu bentuk penyiksaan secara psikologis yang terjadi dalam hubungan interpersonal, di mana penyiksa melemahkan rasa percaya diri korban dengan membuat mereka mempertanyakan ingatan, sudut pandang, atau kewarasan mereka.

Dengan menggunakan penyangkalan yang berulang-ulang, manipulasi, kontradiksi, dan kebohongan, sang penyiksa berusaha untuk menggoyahkan kondisi psikologis korban dan melemahkan rasa percaya dirinya.

Sementara itu, melansir Healthline.com, gaslighting adalah bentuk pelecehan emosional yang terlihat dalam suatu hubungan.

Baca juga: Sering Dialami di Umur Seperempat Abad, Apa Itu Quarter Life Crisis?

Baca juga: Pendidikan Masa Pandemi Harus Utamakan Kesehatan dan Psikologis Anak

Istilah gaslighting ini berasal dari film karya sutradara George Cukor yang berjudul "Gaslight".

Dalam film tersebut, suami yang licik, diperankan oleh Charles Boyer, yang memanipulasi dan menyiksa istrinya, diperankan oleh Ingrid Bergman, untuk meyakinkan bahwa dia mengalami gangguan jiwa.

Disengaja atau pun tidak, gaslighting adalah bentuk manipulasi.

Gaslighting ini dapat terjadi pada beberapa jenis hubungan, termasuk hubungan dengan pasangan, atasan, teman, bahkan orang tua.

Namun, salah satu bentuk gaslighting yang paling merusak adalah ketika itu terjadi dalam hubungan antara pasangan.

Baca juga: Berdampak pada Psikologis, Ini Efek Buruk Kebanyakan Minum Kopi

Baca juga: Gangguan Bipolar: Penjelasan, Jenis hingga Gejala dan Penyebab Terjadinya

Tanda-tanda Gaslighting

Menurut Robin Stern, PhD, penulis buku "The Gaslight Effect: How to Spot and Survive the Hidden Manipulation Others Use to Control Your Life", tanda - tanda yang dialami korban gaslighting yaitu:

1. Tidak lagi seperti yang dulu (merasa dirinya berubah)

2. Menjadi lebih mudah cemas dan kurang percaya diri

3. Sering bertanya-tanya mengenai perasaan yang dialami, apakah terlalu sensitif atau tidak

4. Merasa semua yang dilakukan salah

5. Selalu menyalahkan diri sendiri

6. Sering meminta maaf

7. Memiliki perasaan bahwa ada sesuatu yang salah, tetapi tidak dapat mengidentifikasi apa itu

8. Sering mempertanyakan apakah respons terhadap pasangan Anda sesuai (misalnya, bertanya-tanya apakah Anda terlalu tidak masuk akal atau tidak cukup mencintai pasangan Anda)

9. Menghindari memberikan informasi kepada teman atau anggota keluarga untuk menghindari konfrontasi tentang pasangan Anda

10. Merasa terisolasi

11. Merasa semakin sulit untuk membuat keputusan

12. Merasa putus asa dan tidak menikmati aktivitas yang dulu Anda nikmati

Jika Anda mengalami tanda-tanda tersebut, langkah selanjutnya adalah melibatkan konsultasi dengan psikiater, psikolog, atau terapis.

Mereka dapat membantu Anda menyaring keraguan, ketakutan dan memahami kenyataan dari apa yang Anda alami.

Anda akan belajar bagaimana cara mengelola keraguan dan kecemasan dengan baik.

(Tribunnews.com/Latifah)