Selasa, 30 September 2025

Orangtua Wajib Lengkapi Anak dengan Imunisasi Dasar Meski di Masa Pandemi Covid-19

Saat ini, cakupan imunisasi pada anak baik pada program imunisasi nasional maupun yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan swasta pada umumnya menurun

WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
IMUNISASI ANAK SEKOLAH - Sebanyak 243 orang siswa SD Negeri 1, Kota Tangerang, disuntik imunisasi vaksin difteri dan tetanus yang digelar Puskesmas Sukasari dalam rangka program bulan imunisasi anak sekolah (BIAS), Kamis (19/11/2020). Kegiatan BIAS ini bertujuan untuk memberikan perlindungan kesehatan dan meningkatkan kekebalan tubuh anak-anak dari penyakit di tengah masa pandemi. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masa pandemi bukan penghalang bagi orang tua untuk menunaikan kewajiban memberikan imunisasi dasar lengkap kepada anak.

Saat ini, cakupan imunisasi pada anak baik pada program imunisasi nasional maupun yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan swasta pada umumnya menurun.

Kondisi ini amat mengkhawatirkan mengingat penurunan cakupan imunisasi pada beberapa penyakit tertentu dapat menimbulkan Outbreak atau kejadian luar biasa.

Sekretaris Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Prof dr Soedjatmiko Sp.A(K) mengatakan, para orang tua harus diedukasi untuk segera melengkapi imunisasi anaknya.

Pada 2020 cakupan imunisaai dasar lengkap pada bulan ketiga dan bulan keempat rendah.

Baca juga: Ingin Imunisasi Anak, Tapi Masih Pandemi Covid-19? Ingat Manfaatnya, Ikuti Saran Dokter Agar Aman

Namun Kemenkes terus mengupayakan cakupan imunisasi pada anak harus tinggi dan akhirnya mencapai 80% kecuali imunisasi DT, MR2, dan HPV.

Data dari Surveilans di Kementerian Kesehatan menujukkan data bulan imunisasi anak sekolah tahun 2020 saat itu cakupan campak hanya mencapai 45%, Diphteria Tetanus (DT) 40% , dan Tetanus Diphteria (TD) juga 40%.

Prof. Soedjatmiko menilai rendahnya cakupan imunisasi karena orang tua takut tertular virus SARS-CoV-2 kalau ke fasilitas kesehatan.

Kemudian banyak juga orang tua yang tidak tahu bahaya penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.

Alasan lainnya karena ketidaktahuan orang tua pada jadwal imunisasi, serta informasi-informasi yang tidak benar terkait imunisasi.

“Jadi kita harus mengedukasi orang tua untuk segera melengkapi imunisasi anaknya. Kita harus berusaha mengedukasi para orang tua karena selama pandemi COVID-19 bayi-bayi atau anak sekolah itu beresiko tertular penyakit,” tegasnya dalam acara webinar, Kamis (29/4/2021).

Baca juga: Gojek dan Halodoc Gelar Vaksinasi di Jakarta, Anies Baswedan: Tetap Jaga Protokol Kesehatan

Imunisasi itu penting, ia melanjutkan, semua negara di dunia melakukannya.

Majelis Ulama Indonesia tidak pernah melarang imunisasi, Fatwa MUI nomor 4 tahun 2016 tentang Imunisasi terdapat salah satu poin yang menyatakan bahwa jika seseorang tidak diimunisasi akan menyebabkan kematian maka hukumnya jadi wajib.

“Jadi sekarang karena jelas aman bermanfaat bisa melindungi diri dari penyakit berbahaya ayo lengkapi imunisasi anak di Puskesmas, klinik atau rumah sakit,” ucap Prof. Soedjatmiko.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan