Banjir di Jakarta
Waspadai Risiko Penyakit Saat Musim Banjir, Bisakah Virus Corona Tertular Melalui Air?
Banjir di Jakarta terjadi saat pandemi Covid-19 belum berakhir. Sejumlah risiko penyakit wajib diwaspadai. Bisakah virus corona menular dari banjir?
TRIBUNNEWS.COM - Banjir di Jakarta terjadi saat pandemi Covid-19 belum berakhir. Sejumlah risiko penyakit pun wajib diwaspadai. Bisakah virus corona menular dari banjir?
Tak hanya penyakit menular, risiko kesehatan banjir juga bisa berasal dari:
- Tersengat listrik
- Kotoran buang air
- Limbang berbahaya rumah tangga, medis, dan industri
- Benda yang ikut hanyut terseret banjir
Baca juga: Rumah Roy Marten Kebanjiran, Sang Anak Panik, Mobil Mercy Tak Sempat Terselamatkan
Baca juga: Roy Marten Isolasi Mandiri Saat Rumah Banjir, Bagaimana Kondisinya?

- Hewan liar biang penyakit yang terbawa banjir seperti tikus atau ular
Risiko kesehatan tersebut semakin meningkat di tengah wabah virus corona SARS-CoV-2.
Bisakah Virus Corona Menular dari Air Banjir?
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, belum ada penelitian yang membuktikan virus corona bisa menular lewat air, termasuk air banjir.
Hingga kini belum ada ahli yang melaporkan reaksi tubuh seseorang yang tak sengaja bersentuhan dengan air yang terkontaminiasi virus corona.
Baca juga: Deretan Artis Jadi Korban Banjir Jabodetabek, Anya Geraldine Ngungsi, Nicky Tirta Menikmati
Baca juga: Ikatan Cinta Lovers Viral, Aldebaran dan Andin Batal Cerai, Emak-emak di Magelang Gelar Syukuran
Kendati virus corona tidak menular lewat air banjir, risiko penularan Covid-19 bisa muncul dari penampungan atau pengungsian yang tidak memadai.
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyampaikan, mitigasi bencana perlu dilakukan untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19 di tempat pengungsian.
"Tempat pengungsian yang memadai itu dari sisi ventilasi, sirkulasi, tidak juga padat pengungsi,” jelas dia.
Tetap Disiplin Protokol Kesehatan di Pengungsian

Dicky menilai penularan Covid-19 di tempat pengungsian atau penampungan mustahil ditekan sampai nihil. Namun, risiko tersebut bisa diminimalkan.
Pasalnya, pengungsian atau penampungan sementara membuat banyak orang tinggal bersama di ruangan yang terbatas.
Dengan demikian, potensi penularan virus corona dari droplet, udara, atau virus yang menempel di permukaan benda tetap masih ada.
Untuk itu, setiap orang yang tinggal di fasilitas pengungsian atau penampungan banjir sementara tetap perlu disiplin memakai masker dengan benar, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.
Penyakit yang harus diwaspadai saat banjir
Selain tetap perlu hati-hati pada penularan Covid-19, ada beberapa penyakit menular yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Gatal-gatal
- Infeksi dari luka di kulit
- Diare dan gangguan pencernaan
- Tetanus
- Leptospirosis
- Demam berdarah
- Infeksi saluran pernapasan atas
Cara menjaga kesehatan saat banjir
Setiap orang perlu melindungi diri saat banjir. Cara menjaga kesehatan saat banjir antara lain:
1. Segera cuci bagian tubuh yang baru terkena air banjir dengan sabun dan air bersih
2. Jika terpaksa melewati genangan atau air banjir, gunakan sepatu bot
3. Saat ada luka terbuka atau ruam yang terkena air banjir, bersihkan luka dan tutup luka dengan perban tahan air. Segera bawa ke dokter jika luka bengkak, kemerahan, atau mengeluarkan cairan
4. Jaga kebersihan makanan dan minuman
5. Rajin cuci tangan, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan kamar mandi
6. Jangan biarkan anak-anak bermain di air banjir atau genangan banjir
7. Hindari menggunakan air yang kemungkinan tercemar kuman, limbah, atau bahan kimia beracun
Selain itu, pastikan Anda menjaga daya tahan tubuh di musim banjir dengan istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi.
Hubungi petugas kesehatan terdekat jika ada gejala penyakit.
(Kompas.com/TribunJakarta)