Sabtu, 4 Oktober 2025

Banjir di Jakarta

Waspadai Risiko Penyakit Saat Musim Banjir, Bisakah Virus Corona Tertular Melalui Air?

Banjir di Jakarta terjadi saat pandemi Covid-19 belum berakhir. Sejumlah risiko penyakit wajib diwaspadai. Bisakah virus corona menular dari banjir?

Tribunnews/Jeprima
Aktivitas warga saat banjir merendam permukiman di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (8/2/2021). Banjir dengan ketinggian 2,5 meter memaksa sejumlah warga mengungsi ke pengungsian sementara. Tercatat 2.491 warga terdampak banjir, 506 di antaranya mengungsi di posko pengungsian. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Banjir di Jakarta terjadi saat pandemi Covid-19 belum berakhir. Sejumlah risiko penyakit pun wajib diwaspadai. Bisakah virus corona menular dari banjir?

Tak hanya penyakit menular, risiko kesehatan banjir juga bisa berasal dari:

- Tersengat listrik

- Kotoran buang air

- Limbang berbahaya rumah tangga, medis, dan industri

- Benda yang ikut hanyut terseret banjir

Baca juga: Rumah Roy Marten Kebanjiran, Sang Anak Panik, Mobil Mercy Tak Sempat Terselamatkan

Baca juga: Roy Marten Isolasi Mandiri Saat Rumah Banjir, Bagaimana Kondisinya?

Sejumlah kendaraan terjebak banjir di ruas jalan Tol JORR TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021). Banjir yang disebabkan tingginya curah hujan tersebut mengakibatkan kemacetan panjang di jalan Tol JORR TB Simatupang, namun kendaraan masih bisa melaju dengan kecepatan 20 hingga 30 kilometer/jam. Tribunnews/Jeprima
Sejumlah kendaraan terjebak banjir di ruas jalan Tol JORR TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021). Banjir yang disebabkan tingginya curah hujan tersebut mengakibatkan kemacetan panjang di jalan Tol JORR TB Simatupang, namun kendaraan masih bisa melaju dengan kecepatan 20 hingga 30 kilometer/jam. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

- Hewan liar biang penyakit yang terbawa banjir seperti tikus atau ular

Risiko kesehatan tersebut semakin meningkat di tengah wabah virus corona SARS-CoV-2.

Bisakah Virus Corona Menular dari Air Banjir?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, belum ada penelitian yang membuktikan virus corona bisa menular lewat air, termasuk air banjir.

Hingga kini belum ada ahli yang melaporkan reaksi tubuh seseorang yang tak sengaja bersentuhan dengan air yang terkontaminiasi virus corona.

Baca juga: Deretan Artis Jadi Korban Banjir Jabodetabek, Anya Geraldine Ngungsi, Nicky Tirta Menikmati

Baca juga: Ikatan Cinta Lovers Viral, Aldebaran dan Andin Batal Cerai, Emak-emak di Magelang Gelar Syukuran

Kendati virus corona tidak menular lewat air banjir, risiko penularan Covid-19 bisa muncul dari penampungan atau pengungsian yang tidak memadai.

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyampaikan, mitigasi bencana perlu dilakukan untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19 di tempat pengungsian.

"Tempat pengungsian yang memadai itu dari sisi ventilasi, sirkulasi, tidak juga padat pengungsi,” jelas dia.

Tetap Disiplin Protokol Kesehatan di Pengungsian

Sejumlah warga Cipinang Melayu saat mengungsi di Posko Banjir yang disediakan di Aula Gedung Universitas Borobudur, Jakarta Timur, Jumat (19/2/2021). Berdasarkan laporan petugas kelurahan setempat, diinformasikan jumlah korban banjir yang mengungsi mencapai 60 orang yang berasal dari RW04 Cipinang Melayu. Petugas membagi lokasi pengungsian menjadi enam posko terpisah agar tidak terjadi kerumunan orang. Petugas juga menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pengungsian korban banjir.  Tribunnews/Jeprima
Sejumlah warga Cipinang Melayu saat mengungsi di Posko Banjir yang disediakan di Aula Gedung Universitas Borobudur, Jakarta Timur, Jumat (19/2/2021). Berdasarkan laporan petugas kelurahan setempat, diinformasikan jumlah korban banjir yang mengungsi mencapai 60 orang yang berasal dari RW04 Cipinang Melayu. Petugas membagi lokasi pengungsian menjadi enam posko terpisah agar tidak terjadi kerumunan orang. Petugas juga menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pengungsian korban banjir. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Dicky menilai penularan Covid-19 di tempat pengungsian atau penampungan mustahil ditekan sampai nihil. Namun, risiko tersebut bisa diminimalkan.

Pasalnya, pengungsian atau penampungan sementara membuat banyak orang tinggal bersama di ruangan yang terbatas.

Dengan demikian, potensi penularan virus corona dari droplet, udara, atau virus yang menempel di permukaan benda tetap masih ada.

Untuk itu, setiap orang yang tinggal di fasilitas pengungsian atau penampungan banjir sementara tetap perlu disiplin memakai masker dengan benar, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.

Penyakit yang harus diwaspadai saat banjir

Selain tetap perlu hati-hati pada penularan Covid-19, ada beberapa penyakit menular yang perlu diwaspadai, antara lain:

- Gatal-gatal

- Infeksi dari luka di kulit

- Diare dan gangguan pencernaan

- Tetanus

- Leptospirosis

- Demam berdarah

- Infeksi saluran pernapasan atas

Cara menjaga kesehatan saat banjir

Setiap orang perlu melindungi diri saat banjir. Cara menjaga kesehatan saat banjir antara lain:

1. Segera cuci bagian tubuh yang baru terkena air banjir dengan sabun dan air bersih

2. Jika terpaksa melewati genangan atau air banjir, gunakan sepatu bot

3. Saat ada luka terbuka atau ruam yang terkena air banjir, bersihkan luka dan tutup luka dengan perban tahan air. Segera bawa ke dokter jika luka bengkak, kemerahan, atau mengeluarkan cairan

4. Jaga kebersihan makanan dan minuman

5. Rajin cuci tangan, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan kamar mandi

6. Jangan biarkan anak-anak bermain di air banjir atau genangan banjir

7. Hindari menggunakan air yang kemungkinan tercemar kuman, limbah, atau bahan kimia beracun

Selain itu, pastikan Anda menjaga daya tahan tubuh di musim banjir dengan istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi.

Hubungi petugas kesehatan terdekat jika ada gejala penyakit.
(Kompas.com/TribunJakarta)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved