Virus Corona
Perokok Memiliki Risiko Tertular dan Kematian akibat Covid-19 Lebih Tinggi, Mempermudah Kontaminasi
Seorang dengan kebiasaan merokok disebut memiliki risiko kematian dan penularan Virus Corona lebih tinggi.
TRIBUNNEWS.COM - Perokok atau seorang dengan kebiasaan merokok disebut memiliki risiko kematian dan penularan Virus Corona lebih tinggi.
Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Isman Firdaus di kanal Youtube KompasTV, Kamis (16/4/2020).
Isman mengatakan beberapa penelitian melaporkan bahwa telah terjadi peningkatan risiko terpapar Covid -19.

Sebut saja WHO dan beberapa penelitian dari Eropa dan Amerika.
Khusus untuk pasien positif Covid-19 yang merokok, setidaknya risiko kematiannya jauh lebih tinggi daripada pasisen biasa.
"Baru-baru ini beberapa peneliti dari WHO, Eropa dan US juga sudah melaporkan bahwa terjadi peningkatan risiko terjadinya Covid-19 dan juga kematian pada pasien-pasein dengan perokok."
Untuk hipotesis yang mendukung tingginya risiko penularan Covid-19, penggunaan rokok dari jari menuju mulut merupakan pintu masuk yang jelas untuk mempermudah kontaminasi Virus Corona.
Selain itu, kandungan rokok juga bisa membukakan ruang untuk virus Covid -19 ini higgap pada sel di dalam paru-paru.
Hal itu lah yang kemudian membuat pasien dengan riwayat perokok bisa mengalami infeksi lebih berat.
"Banyak teori maupun hipotesis-hipotesis yang merangkan hal ini, salah satunya WHO menyampaikan bahwa penggunaan rokok dari jari terus masuk ke mulut akan memepermudah kontaminasi dari virus Covid-19 itu sendiri," ujar Isman.