Virus Corona
Ini Tahapan Sebelum Seseorang Dinyatakan Terjangkit Corona Virus
Ada beberapa tahapan sebelum seseorang akhirnya dinyatakan positif terjangkit novel corona virus (COVID-19).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Ada beberapa tahapan sebelum seseorang akhirnya dinyatakan positif terjangkit novel corona virus (COVID-19).
Juru bicara (jubir) untuk penanganan virus corona di Indonesia, Achmad Yurianto menyebutkan tahapannya Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan, Suspec, dan Positif Corona.

Orang Dalam Pemantauan (ODP)
Orang dalam pemantauan ini berlaku bagi semua orang yang masuk ke Indonesia.
Ini artinya berlaku untuk Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) yang berasal dari negara yang sudah diyakini terjadi penularan COVID-19 dari manusia ke manusia.
Saat ini tidak hanya yang berasal dari China, tapi juga dari negara yang penyebaran virus coronanya cukup tinggi seperti Korea Selatan maupun Malaysia.
“Misalnya datang dari China, Korea Selatan, Jepang, Iran, Italia, Singapura, Malaysia, maka kita akan menempatkan mereka ke dalam kriteria ODP,” ungkap Yurianto di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Selasa (3/3/2020).
Pemantauan yang dilakukan untuk mengantisiapsi kalau orang-orang tersebut sakit, sehingga bisa demgan cepat pelacakan karena terus dipantau.
Yurianto menegaskan kalau mereka yang ODP bukan sakit hanya dilakukan pemantauan saja.
“Ini jangan diartikan semua orang sakit lho, enggak sakit, tapi dia berasal dari negara berisiko tadi,” kata Yurianto.
Baca: Aming Ingatkan Para Penimbun Masker, Ada Ancaman Pidana Lo, 5 Tahun Penjara
Baca: Jangan Panik Dengar Virus Corona Masuk Indonesia, Ini Dampaknya Pada Sistem Kekebalan Tubuh

Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Jika Orang Dalam Pemantauan (ODP) tadi mengalami keluhan penyakit terkait corona virus maka akan ditetapkan menjadi pasien dalam pengawasan.
Adapun gejalanya mengarah influenza sedang sampai berat, batuk pilek, demam, hingga gangguan napas.
“Ini secara langsung kita jadikan pasien dalam pengawasan. Tapi orang ini harus dirawat, karena dirawat jadilah dia pasien,” kata Yurianto.