Selasa, 30 September 2025

Alaminya Manusia Bernafas Lewat Hidung, tapi Amankah Jika Bernafas via Mulut?

Manusia dirancang untuk bernafas melalui hidung, namun banyak dari kita malah bernafas melalui mulut.

SHUTTERSTOCK
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM - 672.768.000. Itu adalah jumlah rata-rata tarikan nafas yang akan Anda lakukan seumur hidup bila mencapai usia 80 tahun.

Dan untuk sesuatu yang dilakukan  sesering itu, kita sebaiknya melakukannya dengan benar.

Manusia dirancang untuk bernafas melalui hidung, namun banyak dari kita malah bernafas melalui mulut.

Hal ini menimbulkan berbagai masalah kesehatan dari alergi rhinitis sampai sleep apnea atau gangguan pernafasan saat tidur.

Menurut Dr. Lewis Ehrlich, hidung merupakan jalur pertahanan utama untuk melawan bakteri dan racun di udara yang Anda hirup.

"Di dalam saluran hidung ada banyak mekanisme penyaringan yang berperan. Bila kita memanfaatkan ini, kita bisa menghangatkan, menyaring dan melembabkan udara yang kita hirup. Ini mengurangi kemungkinan alergi, demam, pembesaran amandel dan masalah pernapasan kronis lainnya,” jelasnya.

Lalu apa yang terjadi saat Anda melewati proses filtrasi ini? Tubuh Anda bergantung pada amandel sebagai "garis pertahanan terakhir." Ini bisa memperbesarnya, meningkatkan kemungkinan infeksi dan menyebabkan kesulitan bernafas di malam hari. Tentu ini bukan lah hal bagus. 

Selain itu, bernapas melalui hidung Anda merangsang produksi oksida nitrat, sebuah pengatur untuk membantu menurunkan tekanan darah.

Oksida nitrat juga bekerja membunuh bakteri dan menjaga sinus tidak terkena infeksi.

“Bernafas lewat mulut cenderung kehilangan manfaat ini dan pada umumnya akan merasakan adanya kemacetan di sinus dan memiliki infeksi yang lebih sering,” tambah Ehrlich.

Sedangkan dengan pernapasan melalui hidung, berarti Anda akan ...

1. Berdiri lebih tinggi

Postur tubuh akan terpengaruh bila kita bernafas lewat mulut. Mereka yang bernafas dengan mulut umumnya memajukan mukanya lebih ke depan sehingga akan terjadi ketegangan otot di sekitar leher, kepala dan rahang, dan membuat tubuh tidak tegak sepenuhnya.

2. Lebih bahagia

Anda bisa lebih mengendalikan stres dan kecemasan dengan bernafas lebih dalam, dan hal ini bisa dicapai bila kita bernafas dengan hidung.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved