Empat Fase yang Terjadi Pada Tubuh Saat Hubungan Intim
Empat fase yang terjadi pada tubuh Anda dan pasangan saat berhubungan intim.
Pembuluh darah kecil di payudara menjadi lebih terlihat dan seringkali terjadi sedikit peningkatan ukuran payudara.
2. Fase plato
Ini adalah tahap ketika rangsangan seksual lebih intens dan orgasme sudah dekat. Pada tahap ini, organ intim wanita menyempit sekitar 30 persen untuk mencengkeram penis.
Pada pria, ereksi terjadi ketika jaringan spons penis penuh dengan darah, testis sedikit tertarik ke arah tubuh, dan ukurannya membesar.
Pada fase ini, pada pria maupun wanita (lebih banyak terjadi pada wanita), akan mucul bintik-bintik merah pada kulit.
Ini terjadi terutama pada mereka yang berkulit terang. Bentuknya menyerupai campak dan muncul di depan dada, menyebar ke leher, punggung dan wajah.
Bintik-bintik ini adalah hasil dari peningkatan aliran darah di bawah permukaan kulit. Biasanya, pada tahap ini, pernapasan dan jantung menjadi lebih cepat.
Percepatan ini bukan karena aktivitas fisik, tetapi karena rangsangan dari sistem saraf otonom.
Saraf otonom adalah bagian dari sistem saraf yang aktif selama Anda dalam keadaan stres atau bahaya. Saraf ini jugalah yang terlibat dalam pengaturan denyut nadi dan tekanan darah.
3. Orgasme
Ini adalah fase di mana tubuh seperti meledak akibat kontraksi fisik yang intensif, setelah itu diikuti oleh relaksasi.
Otot-otot di seluruh tubuh juga berkontraksi dalam menanggapi orgasme. Orgasme yang ringan dapat berisi tiga sampai lima kali kontraksi, sedangkan orgasme intens bisa berisi sepuluh sampai limabelas kali kontraksi.
Kebanyakan wanita tidak ejakulasi selama orgasme, meskipun beberapa ilmuwan mengklaim bahwa ada wanita yang mengeluarkan cairan mirip semen dari uretranya.
Tidak seperti pada wanita, orgasme pada pria terjadi dalam dua tahap.
Selama tahap pertama, kontraksi otot akan memaksa semen masuk ke dalam uretra (saluran urin). Itu sebabnya, ada cairan bening (semen) yang keluar sebelum keluarnya sperma.