Batasi Konsumsi Gula Cegah Gangguan Gigi Pada Anak
Asupan gula berlebih di kalangan anak-anak akan menganggu kesehatan gigi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asupan gula berlebih di kalangan anak-anak akan menganggu kesehatan gigi.
Apalagi jika tidak disertai dengan menggosok gigi secara rutin, kadar gula berlebih dapat menjadi musuh bersama penyakit gigi dan diabetes melitus.
"Harus ada pembatasan asupan konsumsi gula pada anak, karena gula juga merupakan sumber energi bagi bakteri di rongga mulut," kata drg. Ratu Mirah Afifah GCClinDent., MDSc., Head of Professional Relationship Oral Care PT. Unilever Indonesia, Tbk saat talshow di Sentul Jabar, Kamis (19/3/2015).
Ia menyatakan, zat gula di rongga mulut akan menjadi ‘makanan’ bagi bakteri dalam mulut dan akan diubah menjadi asam.
Asam inilah yang dapat merusak lapisan email gigi dan meyebabkan karies.
Anak-anak memang cenderung menyukai makanan yang manis dan gula merupakan sumber energi meski tanpa kandungan nutrisi esensial lainnya.
"Jadi saat dikonsumsi dalam jumlah 10-20% dari total kalori perhari dapat menyebabkan defisiensi nutrisi dan penyakit sistemik seperti diabetes melitus (DM) tipe 2," katanya.
Penderita diabetes lebih mudah terkena penyakit gusi karena lebih rentan terhadap infeksi bakteri dan mempunyai kemampuan lebih rendah untuk melawan bakteri penyebab penyakit gusi.
"Penyakit rongga mulut lain yang berhubungan dengan penyakit diabetes adalah timbulnya thrush dan dry mouth," katanya.
Thrush adalah infeksi karena jamur yang berkembang biak dengan sangat banyak di rongga mulut.
"Sementara kondisi mulut kering dapat menyebabkan lesi di rongga mulut, infeksi dan rentan untuk terjadinya karies gigi," ujar Mirah.