Konsultasi Gigi dan Mulut
Apa Solusi Gigi Pasca Kecelakaan Makin Panjang dan Maju, Belakangnya Bengkak?
15 tahun yang lalu saya kecelakaan dan mengalami benturan pada mulut saya sehingga satu buah gigi depan atas saya patah dan terpaksa dicabut
TRIBUNNEWS.COM - Tribunnews.com membuka kontak Konsultasi yang akan dijawab Drg Anastasia Ririen
Drg R Ngt Anastasia Ririen Pramudyawati, alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.
Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.
Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.
Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: [email protected].
Semua jawaban akan ditayangkan di www.presnapress.com.
Pertanyaan Pembaca
Dokter Anastasia,
Sekitar 15 tahun yang lalu saya kecelakaan dan mengalami benturan pada mulut saya sehingga satu buah gigi depan atas saya patah dan terpaksa dicabut, dan satu lagi agak sedikit goyang tapi tidak dicabut sampai sekarang.
Namun dalam 1 tahun terakhir sudah 2 kali terjadi pembengkakan dan sakit persis di belakang gigi depan atas saya. Setelah 1 minggu baru sembuh sendiri. Setelah saya perhatikan dengan seksama, ternyata gigi saya ( 1 buah gigi depan atas) bertambah panjang sekitar 2 mm dan bergeser ke depan sekitar 1 mm.
Pertanyaan saya, bagaimanakah cara mengembalikan posisi gigi saya ke posisi semula? Dokter spesialis gigi apakah yang berkompeten melakukannya?
Terimakasih sebelumnya, mohon penjelasan dari Ibu Dokter. (Darman, 37 tahun)
Jawaban:
Dear Bapak Darman, terimakasih atas pertanyaannya.
Bapak mengalami kecelakaan saat sedang berusia 17 tahun, bukan? Semasa SMA. :)
Pertanyaan pertama saya, apakah pasca peristiwa kecelakaan 15 tahun lalu juga dilakukan pemeriksaan pelengkap penunjang diagnose berupa pemeriksaan rontgen photo? Apakah masih diingat detail keterangannya? Hal ini untuk dapat memberikan masukan pada saya terkait gambaran kondisi anomali yang mungkin saja telah terjadi saat itu.
Dan, apakah gigi yang telah dicabut pasca kecelakaan langsung segera dibuatkan gigi tiruan pengganti, saat itu? Bila "iya", apa jenisnya? Dan, apakah sampai sekarang masih digunakan...serta, bagaimanakah kondisi gigi tiruan saat ini?
Kedua pertanyaan saya ini untuk memastikan pengaruh ada-tidaknya... dipakai-tidaknya gigi tiruan pengganti terhadap kondisi sekitar area bekas pencabutan gigi. Sebab gigi yang hilang seyogyanya segera dibuatkan gigi pengganti agar fungsi serta peran gigi asli yang hilang dapat segera digantikan oleh gigi tiruan tersebut. Serta, rentetan ragam anomali pengaruh buruk pada seluruh jaringan di kanan-kiri dan atas-bawah area bekas pencabutan gigi dapat diminimalisasikan.
Adanya keterangan bahwa gigi depan atas pun saat itu ada yang goyah tetapi tidak diputuskan dicabut memberikan informasi pada saya bahwa seyogyanya ada salah satu gigi lain yang juga perlu menerima perhatian saat itu. 15 tahun lalu. Pertanyaan saya terkait kondisi ini, apakah saat itu ada yang dilakukan oleh sang dokter gigi terhadap gigi goyah tersebut semisal perawatan pengokohan kembali posisi gigi dengan perawatan splinting? Andai tidak dilakukan, apakah kegoyahan gigi pulih spontan? Menjadi kokoh kembali? Cepat atau lambankah prosesnya? Sebab informasi ini dapat memberikan sedikit informasi pada saya terkait kondisi sang gigi goyah serta jaringan pendukung sang gigi.