Senin, 29 September 2025

Kalau Bayi Anda Menangis Lirih dan Jarang Pipis, Awas Itu Gejala Dehidrasi

Dehidrasi pada orang dewasa sangat berbahaya, apalagi pada bayi. Lihat reaksi bayi dan amati dengan cermat.

TRIBUNNEWS.COM - Dehidrasi pada orang dewasa sangat berbahaya, apalagi pada bayi. Lihat reaksi bayi dan amati dengan cermat. Berikut gejala bayi yang mengalami dehidrasi.

* Lihat Reaksi bayi
Bila bayi tampak lemas, lesu, menangis lirih tidak berteriak, tidak bersemangat, tidak mau bermain, tak mau memegang botol susu, tak mau minum, bisa jadi bayi sudah mengalami dehidrasi berat. Bayi yang mengalami dehidrasi ringan-sedang umumnya masih memiliki reaksi yang baik. la masih mampu bereaksi untuk melakukan kegiatan sehari-hari.

* Tidur dan lemas
Umumnya bayi tidur 10 jam/hari. Curigai bila bayi tidur terus dan tidak melakukan aktivitas apa pun. Ini bisa merupakan indikasi dehidrasi berat.

* Kondisi kulit
Bayi yang mengalami dehidrasi berat, kulitnya akan tampak kering dan keriput. Kelenturan kulitnya pun terganggu. Ketika dicubit, kulitnya membutuhkan beberapa waktu untuk kembali seperti semula (normalnya kurang dari 2 detik).

* Kondisi bibir dan mulut
Bibir dan mulut kering dapat menjadi petanda dehidrasi berat.

* Kondisi ubun-ubun.
Cermati ubun-ubun bayi, bila sudah terlalu cekung, berarti telah terjadi dehidrasi berat.

* Kondisi mata
Mata tampak cekung, menangis tanpa air mata, bisa dijadikan indikasi dehidrasi berat. Pada dehidrasi ringan sedang, mata bayi akan terlihat tidak terlalu cekung dan ketika menangis tetap mengeluarkan air mata meski sedikit.

* Kemampuan minum
Bila bayi masih terlihat kehausan dan masih mampu minum banyak, umumnya dehidrasi yang dialaminya masih kategori ringan-sedang.

Namun, ketika ia sudah enggan minum serta tampak lemas, waspadai sebagai dehidrasi berat.

* Otot dinding perut
Otot perut yang kembali dengan lambat setelah dicubit merupakan gejala dehidrasi berat. Tapi tidak bisa dijadikan standar karena bayi-bayi gemuk umumnya memiliki lapisan lemak yang tebal dibagian perut, sehingga bila dicubit terkadang kembalinya juga tidak terlalu cepat.

* Kuku
Bila ujung kuku (kapiler) ditekan, maka warnanya akan memucat. Jika tekanan dilepas, dalam 2 detik seharusnya kuku kembali berwarna merah. Jika sebaliknya, berarti sudah terjadi dehidrasi berat.

* Volume air seni
Frekuensi BAK yang berkurang dan volume air seni sedikit bisa menjadi petanda berlangsungnya dehidrasi berat. Dehidrasi yang masih ringan umumnya tidak akan memengaruhi volume air seni.

* Penurunan berat badan

Bayi yang mengalami dehidrasi berat akan mengalami penurunan berat badan. Untuk itu perlu memantau berat badan bayi dari waktu ke waktu.

Sumber: Nakita
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan