Bayi Ditolak Rumah Sakit
Menkes Bantah RS Istimewakan Cucu SBY Ketimbang Dera
Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi membantah ada diskriminasi perlakuan rumah sakit (RS) di Jakarta, terhadap pasien kaya dan miskin.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi membantah ada diskriminasi perlakuan rumah sakit (RS) di Jakarta, terhadap pasien kaya dan miskin.
Termasuk, perlakuan istimewa kepada Airlangga Yudhoyono, cucu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ketimbang perlakuan terhadap bayi Dera Nur Anggraini, yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Dera dikabarkan ditolak sejumlah rumah sakit di Jakarta, yang berujung kematian.
"Tidak ada (perlakuan istimewa)," ujar Menkes di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/2/2013).
Menkes membantah Dera meninggal karena ditolak berobat di rumah sakit. Menurutnya, bayi yang belum berumur sepekan, adalah anak kembar dengan berat badan 1 kilogram saat lahir.
"Paru-parunya belum berkembang," ucapnya.
Karena paru-parunya belum berkembang, tutur Menkes, maka Dera butuh alat khusus respirator.
"Nah, alat ini di RSCM cuma ada 10. Jadi, yang disebut neonatal intensive care unit (NICU) di RSCM, 10 alat ini. Kebetulan saat itu ada 13 pasien," jelasnya.
Jadi, papar Menkes, bukan berarti Dera tidak ingin dilayani pihak rumah sakit.
"Tetap dilayani, tapi memang alatnya kurang," cetusnya. (*)