Sabtu, 4 Oktober 2025

Aktiflah Bergerak Maka Anda Akan Terhindar Dari Osteoporosis

Semakin seseorang itu aktif maka akan terhindar dari osteoporosis.Karena tulang dapat merombak dan membangun sendiri, seperti halnya kuku.

Penulis: Agustina Rasyida
zoom-inlihat foto Aktiflah Bergerak Maka Anda Akan Terhindar Dari Osteoporosis
Net
Osteoporosis

TRIBUNNEWS.COM - Semakin seseorang itu aktif  maka  akan terhindar dari osteoporosis.Karena tulang dapat merombak dan membangun sendiri, seperti halnya kuku.

Hal tersebut disampaikan oleh dr. Siti Anissa Nuhonni, SpKFR atau akrab dipanggil dr. Honni.
Menurut Honni, organ tubuh paling dinamis adalah tulang. Tulang dapat merombak dan membangun sendiri, seperti halnya kuku. Dalam proses tersebut memerlukan kestabilan dan asupan dari luar, serta dibutuhkan kalsium.

"Proses tersebut harus dibantu dari luar, tidak bisa dari dalam."

Untuk mendapatkan tulang sehat dan mencegah osteoporosis, kita dapat melakukan olahraga seperti berjalan kaki untuk menguatkan beban dan tarikan otot, mendapatkan vitamin D dari paparan sinar matahari yang mengubah vitamin D menjadi vitamin D3, vitamin D3 mampu menyerap kalsium di tubuh, lalu hormon estrogen yang membantu mengatur pengangkutan kalsiun ke dalam tulang, selalu hidup aktif, dan hindari kebiasaan buruk seperti merokok atau mengonsumsi alkohol.

"Menjaga kesehatan tulang jangan lupa minum susu berkalsium, makan brokoli, tempe, tahu, dan teri," kata Honni.

Kebutuhan kalsium setiap orang berbeda, tetapi kita membutuhkan sekitar 1000 - 1300 miligram per hari.

Lalu bagaimana ukuran tulang sehat? Honni menjelaskan tulang sehat dilihat dari kepadatan massa tulang. Hal ini bisa diukur dengan alat bone cytometry. Kepadatan tulang normal tidak kurang dari -2 bmd.

"Jangan sampai menyentuh angka di bawah -2,5 bmd berarti sudah osteoporosis. Kalau masih -2 berati masuk ke osteopenia, kepadatan juga berkurang," jelas Wakil Ketua Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) ini.

Honni juga mengingatkan bahwa osteoporosis adalah silent disease. Tidak memiliki tanda-tanda, bahkan orang tidak merasa tulangnya keropos.

"Tetapi untuk perempuan harus mewaspadai kalau sudah memasuki masa pra menopause, kadar estrogen sudah turun, lakukan saja pemeriksaan deteksi dini kepadatan massa tulang. Karena tulang sifatnya mikro, jadi dia bisa kempes atau kolaps, lama-lama jadi bungkuk," Honni mengingatkan.

Menurut Honni, osteoporosis di Indonesia menjadi perhatian besar, karen pasien osteoporosis yang cukup besar dan mereka beresiko patah tulang.

"Osteoporosis sudah jelas penyakit dan ada cara pencegahannya. Kalau bisa dicegah kenapa tidak dilakukan?" lanjut Honni.

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved