Sabtu, 4 Oktober 2025

Susu Berbakteri

Penting Mana? Kesehatan Bayi atau Etika Penelitian

Aksi sejumlah civitas akademika yang melawan putusan MA yang memerintahkan untuk segera mengumumkan susu berbakteri justru ditentang dosen

zoom-inlihat foto Penting Mana? Kesehatan Bayi atau Etika Penelitian
Ist
Susu formula

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi Universitas Sumatera Utara, Universitas Andalas, Universitas Hasanudin dan Universitas Indonesia mengajukan perlawanan atas Putusan Mahkamah Agung yang memerintahkan agar Instutut Pertanian Bogor (IPB), Menkes dan BPOM segera mempublikasi merek-merek susu formula yang tercemar bakteri enterobacter sakazakii, justru mendapat tentangan dari kalangan akademisi.

Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah, Jakarta, Halimah Humayrah Tuanaya, menilai aksi perlawanan tersebut sangat berlebihan. Sikap kelima universitas tersebut, kata Halimah, membuat tujuan dilakukannya penelitian oleh perguruan tinggi menjadi kabur. Suatu penelitian, ujar Halimah, dilakukan sepenuhnya untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Penelitian yang dilakukan oleh civitas akademika perguruan tinggi selayaknya tidak hanya dipandang simbolik, namun harus dimaknai secara utuh sebagai bagian dari sumbangsih akademisi bagi masyarakat luas," ucap Halimah dalam rilis yang diterima Tribunnews.com.

Halimah menambahkan, jika alasan penolakan publikasi merek-merek susu formula hanya etika penelitian, maka hal ini tidak dapat menghambat eksekusi putusan pengadilan. Halimah menyatakan, etika hanya merupakan pedoman etis yang dirumuskan untuk membantu manusia melihat secara kritis moralitas yang dihayati masyarakat, dan ini tidak memiliki kekuatan mengikat sebagaimana norma hukum.

"Keberadaan etika tidak dapat mengenyampingkan norma hukum, termasuk putusan pengadilan!" tegas Halimah

Pun, Halimah mengakui menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy and confidentiality) memang penting, namun Halimah mengingatkan bahwa peneliti juga harus memperhitungkan manfaat dan kerugian yang mungkin ditimbulkan (balancing harms and benefits) dari penelitian yang dilakukan termasuk akibat dari tidak dipublikasikannya penelitian tersebut.

"Para akademisi sebaiknya merefleksi kembali sikapnya terhadap penelitian, sehingga tidak terjerumus pada solidaritas yang berlebihan. Etika dan solidaritas itu penting, tetapi tidak lebih penting dari kesehatan dan keselamatan jutaan bayi sebagai konsumen susu formula di Indonesia," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved