Dampak Gerhana Matahari Total Bagi Bumi
Karena tertutup Bulan, sinar ultraviolet tak menjangkau atmosfer Bumi sehingga proses ionisasi tak terjadi.
Saat GMT, para ilmuwan bisa menentukan nilai medan magnetik Bumi sebenarnya pada titik tertentu di Bumi yang dilintasi jalur totalitas gerhana.
Nilai kemagnetan Bumi dipengaruhi banyak hal, dari dalam dan luar Bumi. Karena itu, saat Bulan mengeblok angin matahari, maka medan magnetik asli yang ditimbulkan Bumi bisa diukur.
Pada 9 Maret, BMKG akan mengukur medan magnet Bumi sebenarnya menggunakan magnetometer atau variometer di Tanjungpandan, Kepulauan Bangka Belitung, dan Palu, Sulawesi Tengah.
Hasil pengukuran itu akan dibandingkan dengan pengukuran di stasiun medan magnet Bumi BMKG di enam lokasi yang hanya mengalami Gerhana Matahari sebagian sehingga aliran Pc3 dan Pc4 tetap ada.
Keenam stasiun BMKG itu adalah Tuntungan (Sumatera Utara), Tangerang (Banten), Palabuhanratu (Jawa Barat), Kupang (Nusa Tenggara Timur), Manado (Sulawesi Utara), dan Jayapura (Papua).
Hampir 200 tahun terakhir, kutub utara magnetik (KUM) Bumi bergeser 200 kilometer.
Jika pada 1831 KUM terletak di Semenanjung Boothia, utara Kanada, satu dekade ke depan diperkirakan akan berada di Siberia, Rusia.
Padahal, kutub utara dan selatan magnet Bumi adalah sumbu atau poros perputaran Bumi pada porosnya, bukan di kutub geografis.
Pergeseran itu mengubah posisi Bumi terhadap Matahari sehingga panjang musim di sebagian besar permukaan Bumi akan berubah hingga turut memicu perubahan iklim.
Selain itu, besaran medan magnet di setiap titik di muka Bumi berbeda. Karena itu, data medan magnet sebenarnya di Indonesia tidak bisa digunakan berdasarkan data di tempat lain. Kondisi itu membuat GMT kali ini punya nilai kebaruan dalam ranah penelitian geomagnet.
Sementara itu, peneliti geomagnet Pusat Sains Antariksa, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Mamat Ruhimat, mengatakan, saat gerhana, ketika sinar Matahari terhalang Bulan, proses ionisasi di lapisan ionosfer Bumi akan menurun.
Berkurangnya ionisasi membuat arus di ionosfer ikut berubah.
Karena tertutup Bulan, sinar ultraviolet tak menjangkau atmosfer Bumi sehingga proses ionisasi tak terjadi.
Perubahan arus itu bisa memengaruhi variasi harian geomagnet Bumi.
"Seberapa besar perubahan geomagnet itu akan diteliti Lapan di Ternate,” katanya.