Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Korea

Kim Jong Un akan Pimpin Parade Militer Besar, Diprediksi Pamerkan Rudal Hwasong-20

Korea Utara tengah bersiap menyelenggarakan parade militer berskala besar yang dipimpin Kim Jong Un, pada 10 Oktober 2025.

Kremlin/Rossiya Segodnya
KIM JONG UNG - Foto ini diambil dari Kremlin pada Senin (14/4/2025), memperlihatkan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbicara dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (tidak terlihat di foto) di Pyongyang, pada 18-19 Juni 2024. Korea Utara tengah bersiap menyelenggarakan parade militer berskala besar yang dipimpin Kim Jong Un, pada 10 Oktober 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara tengah bersiap menyelenggarakan parade militer berskala besar yang dipimpin langsung oleh pemimpinnya, Kim Jong Un, pada 10 Oktober 2025, bertepatan dengan peringatan 80 tahun berdirinya Partai Buruh Korea (WPK). 

Parade yang diprediksi berlangsung pada malam hari ini bukan sekadar acara seremonial.

Menurut beberapa ahli, parade ini adalah sinyal kuat dari Pyongyang tentang tekadnya memperlihatkan kemajuan pesat dalam kekuatan militernya.

Korut disebut akan memamerkan kekuatan militernya di bidang rudal balistik antarbenua (ICBM), pada parade militer ini.

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengonfirmasi adanya pergerakan signifikan kendaraan militer dan peralatan tempur, serta pengerahan puluhan ribu tentara Korea Utara menjelang acara tersebut. 

Hal ini menandakan bahwa Pyongyang mempersiapkan parade militer yang besar dan terorganisir, kemungkinan dengan demonstrasi sistem persenjataan strategis terbaru, termasuk rudal Hwasong-20 generasi baru.

Rudal Hwasong-20

Salah satu sorotan utama dalam parade ini diperkirakan adalah ICBM Hwasong-20, rudal generasi terbaru yang sedang dikembangkan dengan mesin berbahan bakar padat berdaya dorong tinggi.

Rudal ini diyakini memiliki jangkauan antarbenua yang cukup untuk mencapai daratan utama Amerika Serikat, serta keunggulan dalam mobilitas dan waktu peluncuran yang lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya.

Meskipun belum diuji coba secara resmi dalam penerbangan, Korea Utara telah melakukan uji darat mesin Hwasong-20 dan bahkan memamerkan hulu ledaknya dalam publikasi media pemerintah. 

Baca juga: Korea Utara Pamer Kekuatan, Kim Jong Un Awasi Uji Coba Drone Baru

Beberapa analis menilai bahwa Pyongyang sengaja mempercepat pengungkapan rudal ini sebagai bentuk tekanan politik terhadap Washington dan untuk menunjukkan kesetiaan strategisnya terhadap Rusia dan Tiongkok.

“Pyongyang tampaknya mengungkapkan hal ini dengan tergesa-gesa karena mempertimbangkan faktor politik,” kata seorang pejabat militer Seoul, dikutip dari The Korea Times.

Parade Malam Hari

Menurut sumber militer Korea Selatan, parade kemungkinan besar akan diadakan pada malam hari, suatu pola yang kerap digunakan Pyongyang untuk menciptakan efek visual dramatis dan menghindari deteksi satelit. 

Waktu yang belum pasti, sebelum atau mendekati tengah malam juga menimbulkan spekulasi tentang kemungkinan adanya uji coba rudal langsung sebagai bagian dari parade.

Jika Hwasong-20 benar-benar dimunculkan atau diuji coba, maka ini akan menjadi demonstrasi kekuatan strategis terbesar Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir, meskipun para ahli mencatat bahwa rudal tersebut masih berada dalam tahap awal pengembangan dan perlu uji terbang untuk memastikan efektivitasnya.

Pesan Politik Kim Jong Un

Parade ini bukan hanya soal kekuatan militer, tetapi juga merupakan panggung politik bagi Kim Jong Un untuk menyampaikan pesan bahwa Korea Utara tidak akan tunduk pada tekanan internasional. 

Dalam pernyataannya baru-baru ini, Kim menegaskan bahwa peningkatan pasukan AS di Semenanjung Korea telah mendorong Korea Utara untuk mengalokasikan lebih banyak aset strategis dan mengembangkan langkah-langkah militer tambahan.

"Sejalan dengan peningkatan pasukan AS di Korea [Selatan], kepentingan strategis kami di kawasan tersebut juga meningkat, dan oleh karena itu kami telah mengalokasikan aset khusus ke target-target utama yang menjadi perhatian," ujar Kim dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh media pemerintah KCNA pada hari Minggu (5/10/2025), dikutip dari Al Jazeera.

Pernyataan terbaru Kim muncul beberapa hari setelah Korea Selatan melaporkan bahwa Pyongyang telah mengumpulkan sejumlah besar uranium yang diperkaya tinggi dan bermutu senjata, yang menandakan peningkatan tajam dalam persediaan bahan nuklir negara itu .

"Saya yakin musuh kita harus khawatir tentang arah perkembangan lingkungan keamanan mereka," kata Kim dalam sebuah acara pameran militer menjelang parade.

Ketegangan kawasan semakin meningkat dengan manuver militer Korea Utara yang terus berkembang. Sementara hubungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat semakin solid, Pyongyang tampaknya memperkuat aliansinya dengan Rusia dan Tiongkok.

Kim Jong Un dalam beberapa bulan terakhir terlihat aktif dalam diplomasi militer, termasuk kunjungan ke Beijing dan dukungan terbuka terhadap perang Rusia di Ukraina dengan pengiriman artileri dan logistik. 

Hal ini menambah dimensi baru pada parade mendatang yang bukan hanya menunjukkan kemampuan militer, tapi juga kesetiaan politik terhadap blok anti-Barat.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Kim Jong Un dan Korea Utara

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved