Kerusuhan di Nepal
Pertama Kali di Dunia, Gen Z Nepal Adakan Pemilu Lewat Discord, Sushila Karki jadi PM Baru
Demonstran Gen Z di Nepal membuat sejarah baru dengan mengadakan pemilu untuk memilih Perdana Menteri baru lewat Discord.
Laporan tim OSINT India Today menunjukkan, siapa pun di luar Nepal juga dapat memberikan suara.
Shaswot Lamichhane, seorang moderator saluran, mengatakan kepada New York Times, pemungutan suara tersebut dimaksudkan hanya untuk menyarankan seorang pemimpin sementara yang dapat mengawasi pemilihan umum.
Sekilas, tidak banyak yang familiar dengan Discord, terutama generasi milenial. Namun, bagi Gen Z, platform ini praktis dan nyaman.
Tidak ada feed konten yang tak terbatas, tidak seperti Instagram atau X (sebelumnya Twitter).
Fitur yang tersedia jauh lebih banyak daripada platform perpesanan seperti WhatsApp.
Sosok Sushila Karki

Sushila Karki dilantik menjadi Perdana Menteri Nepal perempuan pertama pada Jumat (12/9/2025).
Pelantikan Sushila Karki menjadi Perdana Menteri baru mengakhiri kerusuhan yang terjadi di Nepal dalam minggu ini.
Sushila Karki merupakan mantan kepala hakim di Nepal yang reputasinya terkenal sebagai ahli hukum yang tak kenal takut dan tidak korup.
Binay Mishra, seorang analis kebijakan publik yang berbasis di Kathmandu, mengatakan Karki "akhir-akhir ini menjadi sangat vokal, terutama tentang politisasi peradilan dan bagaimana hakim ditunjuk secara parsial."
Baca juga: Sushila Karki Kemungkinan akan Dilantik Sebagai PM Nepal Jumat Sore Ini
"Dia telah tumbuh besar selama beberapa bulan terakhir," katanya, dikutip dari CNN.
Lahir di distrik Morang di Nepal timur, Karki membangun karier hukum yang berpuncak pada pengangkatan bersejarahnya sebagai kepala hakim perempuan pertama Nepal, pada 2016.
Selama masa jabatannya di pucuk pimpinan peradilan, ia dikenal karena pendekatan tanpa toleransi terhadap korupsi.
Satu tahun setelah pengangkatannya, Karki menghadapi mosi pemakzulan dari koalisi yang berkuasa setelah majelis hakimnya membatalkan pilihan pemerintah untuk kepala polisi, sebuah keputusan yang dipandang sebagai pembelaan meritokrasi terhadap kronisme politik.
Usulan tersebut ditarik setelah adanya reaksi keras dari publik dan lembaga peradilan, suatu episode yang memperkuat citranya sebagai penjaga integritas kelembagaan terhadap eksekutif yang bertindak melampaui batas.
Kemarahan telah terjadi di negara Himalaya itu selama bertahun-tahun mengenai makin parahnya pengangguran di kalangan pemuda dan kurangnya kesempatan ekonomi di Nepal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.