Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Semua Negara Anggota DK PBB Sebut Kelaparan di Gaza Krisis Buatan Manusia, AS Tolak Klaim

Semua negara anggota DK PBB, Kecuali AS menyatakan bahwa kelaparan di Jalur Gaza merupakan krisis buatan manusia.

https://main.un.org
DK PBB - Foto ini diambil dari https://main.un.org/ pada Kamis (28/8/2025). Semua negara anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (SK PBB), kecuali Amerika Serikat pada Rabu (27/8/2025) menyatakan bahwa kelaparan di Jalur Gaza merupakan krisis buatan manusia dan mendesak agar tragedi kemanusiaan ini segera diakhiri. 

Kondisi di Gaza terus memburuk. 

Serangan Israel ke wilayah Shuja'iyya, Zaytoun, Sabra, dan kamp Jabaliya menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Pemerintah Gaza melaporkan bahwa sejak awal konflik ini, lebih dari 62.000 warga Palestina tewas, dan 158.000 lainnya terluka. 

Sedikitnya 313 orang, termasuk 119 anak-anak, telah meninggal akibat kelaparan.

Perkembangan Negosiasi Gencatan Senjata

Upaya internasional untuk menghentikan perang di Gaza memasuki fase penting setelah kelompok Hamas secara resmi menerima proposal gencatan senjata yang dimediasi Mesir dan Qatar. 

Proposal ini menawarkan penghentian pertempuran selama 60 hari, pembebasan sandera (termasuk 10 orang hidup dan jenazah 18 lainnya), serta peningkatan signifikan bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza yang porak-poranda.

Namun, meski Hamas telah menyatakan persetujuan, Israel belum menyetujui kesepakatan tersebut. 

Pemerintah Israel menegaskan bahwa penghentian perang hanya bisa terjadi jika semua sandera dibebaskan dan Hamas dilucuti, termasuk demiliterisasi penuh Gaza

Penolakan ini menjadi hambatan besar bagi tercapainya jeda kemanusiaan yang telah lama didesak komunitas internasional.

Ironisnya, di tengah negosiasi gencatan senjata, Israel justru mempersiapkan serangan darat berskala besar ke Kota Gaza dengan sandi “Gideon’s Chariots II”, melibatkan puluhan ribu pasukan cadangan. 

Rencana ini menimbulkan kekhawatiran besar akan bertambahnya korban sipil dan memburuknya situasi kemanusiaan.

Di sisi lain, Amerika Serikat menggelar pertemuan strategis di Gedung Putih yang dipimpin langsung Presiden Donald Trump, membahas masa depan Gaza pasca-perang.

Sejumlah tokoh, seperti mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan Jared Kushner, terlibat dalam diskusi mengenai distribusi bantuan serta rekonstruksi jangka panjang.

Paus Leo XIV pun turut menyuarakan keprihatinannya, menyerukan gencatan senjata permanen dan penghentian penyanderaan, sembari menekankan perlindungan terhadap warga sipil sebagai prioritas utama. 

Dukungan serupa juga datang dari berbagai negara dan organisasi internasional yang menginginkan segera dihentikannya kekerasan di wilayah tersebut.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait DK PBB dan Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved