Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Trump akan Bahas Warga AS yang Tewas Dipukuli Pemukim Israel di Tepi Barat

Presiden AS Donald Trump sebut akan melakukan rapat mengenai warga AS, Sayfollah Musallet, yang tewas dipukuli pemukim Israel di Tepi Barat.

YouTube The White House
DONALD TRUMP - Foto ini diambil dari YouTube The White House pada Rabu (5/3/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberi isyarat ketika sejumlah warga AS memberikan ucapan terima kasih pada Selasa (4/3/2025). Pada 16 Juli 2025, Trump dikabarkan akan mengadakan pertemuan mengenai warga AS yang tewas dipukuli pemukim Israel di Tepi Barat. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia akan mengadakan pertemuan pada hari Kamis mengenai Sayfollah Musallet, warga negara AS yang dipukuli hingga tewas oleh pemukim Israel di Tepi Barat.

Sementara itu, Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, menyebut pembunuhan itu sebagai tindakan kriminal dan teroris.

"Saya telah meminta Israel untuk melakukan penyelidikan menyeluruh atas pembunuhan Sayfollah Musallet, seorang warga negara AS yang sedang mengunjungi keluarganya di Sinjil (Tepi Barat) ketika ia dipukuli hingga tewas," kata Mike Huckabee di X, Rabu (16/7/2025).

"Harus ada pertanggungjawaban atas tindakan kriminal dan teroris ini," lanjutnya.

Kedutaan Israel belum memberikan komentar, sementara militer Israel sedang menyelidiki insiden tersebut, seperti diberitakan Al Jazeera.

Sebelumnya sejak 4 Juni, Sayfollah Musallet melakukan perjalanan dari rumahnya di Tampa, Florida untuk mengunjungi keluarganya di Tepi Barat.

Ia meninggal dunia karena dipukuli dengan parah oleh pemukim Israel pada Jumat (11/7/2025) malam di Sinjil, utara Ramallah, Tepi Barat.

Keluarganya di Tampa terpukul atas kematian Sayfollah Musallet.

"Kami sangat terpukul karena Saif Allah Muslat tercinta kami dipukuli secara brutal hingga tewas oleh pemukim Israel saat melindungi tanah keluarganya dari para pemukim yang mencoba merebutnya," kata keluarga dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (12/7/2025).

"Petugas medis berusaha menghubunginya selama tiga jam sebelum saudaranya berhasil memindahkannya ke ambulans, tetapi dia meninggal sebelum mencapai rumah sakit," lanjutnya.

Setelah kematian tragis putranya, ayah Musallet, Kamil Musallet menuntut keadilan dan mendesak pemerintah AS untuk bertindak.

Baca juga: Warga AS Tewas Dipukuli Pemukim di Tepi Barat, Dubes AS Tekan Israel Lakukan Investigasi Serius

"Kami menuntut keadilan terhadap para teroris pemukim ini," ujar Kamil Musallet, seperti diberitakan CNBC.

Sayfollah Musallet dimakamkan pada hari Minggu (13/7/2025) di Tepi Barat.

Pemakamannya dihadiri oleh teman dan keluarganya, termasuk ayahnya yang bergegas terbang dari Florida ke Tepi Barat.

Selama beberapa tahun terakhir, Israel telah membunuh sejumlah warga negara Amerika di Tepi Barat, termasuk jurnalis Palestina-Amerika Shireen Abu Akleh, remaja Palestina-Amerika Omar Mohammed Rabie, dan aktivis Turki-Amerika Aisha Nur Izgi Ece.

Kelompok hak asasi manusia telah melaporkan bahwa kekerasan pemukim di Tepi Barat telah meningkat sejak dimulainya perang Israel terhadap Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Gaza pada akhir tahun 2023.

Israel melancarkan serangannya di Jalur Gaza sejak itu, menewaskan lebih dari 58.573 warga Palestina dan melukai lebih dari 139.607 lainnya, seperti diberitakan Anadolu Agency.

Bersamaan dengan genosida di Jalur Gaza, tentara dan pemukim Israel meningkatkan serangan mereka di Tepi Barat, termasuk Yerusalem, yang mengakibatkan kematian sedikitnya 999 warga Palestina, luka-luka sekitar 7.000 orang, dan penangkapan lebih dari 18.000 orang, menurut data Palestina.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved