Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Trump Ngaku Frustrasi Usai Telepon Putin: Obrolan Dua Jam Hanya Kebuntuan, Cuma Buang Waktu!

Trump mengaku frustrasi lantaran pembicaraan via telepon dengan Putin selama dua jam berakhir buntu, gagal membawa terobosan perdamaian di Ukraina

EPA/Tangkap Layar
TRUMP DAN PUTIN - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam sebuah konferensi internasional pada 2017 silam. Trump mengaku frustasi lantaran pembicaraan via telepon dengan Putin selama dua jam berakhir buntu, gagal membawa terobosan perdamaian di Ukraina 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku frustrasi usai menggelar pembicaraan via telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (3/7/2025) malam waktu setempat.

Selama pembicaraan yang memakan waktu hampir dua jam, kedua pemimpin dunia itu dilaporkan gagal menemukan titik temu terkait perang Ukraina yang telah berlangsung sejak Februari 2022.

Percakapan yang digadang-gadang akan membawa terobosan perdamaian untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina justru berakhir dengan kekecewaan.

Saat ditanya lebih lanjut apakah ada kemajuan dalam upaya gencatan senjata atau kesepakatan perdamaian, Trump menjawab singkat, “Tidak, saya tidak membuat kemajuan apa pun.”

“Itu adalah panggilan telepon yang cukup panjang. Kami membicarakan banyak hal, termasuk Iran dan perang dengan Ukraina. Tapi saya tidak senang dengan hal itu,” tambahnya, sebagaimana dikutip dari Politico.

Adapun kekecewaan Trump dipicu oleh kerasnya posisi Putin yang tetap menolak kompromi.

Menurut penasihat Kremlin, Putin menegaskan Moskow tidak akan menyerah pada tujuan strategisnya, termasuk mempertahankan wilayah pendudukan di Ukraina dan menolak keanggotaan Ukraina di NATO.

Sementara itu, Trump yang selama kampanye berjanji bisa menghentikan perang "dalam satu hari" mengaku tidak bisa membuka celah kesepakatan.

Rusia Lanjut Gempur Ukraina

Kekecewaan semakin dalam karena beberapa jam setelah percakapan telepon itu, Rusia justru meluncurkan serangan terbesar ke Ukraina sejak invasi 2022, dengan menembakkan 539 drone dan 11 rudal.

Baca juga: Putin Ngamuk Usai Telepon Trump, Hujani Kyiv Pakai 550 Rudal dan Drone

Menurut laporan dari otoritas Ukraina, sedikitnya 23 orang terluka dalam serangan itu, dan sistem pertahanan udara harus bekerja tanpa henti untuk mencegat ratusan ancaman yang datang secara bersamaan.

Langkah ini dinilai oleh Gedung Putih sebagai pengabaian langsung terhadap ajakan damai dari AS.

Bagi Trump, serangan ini menjadi tamparan diplomatik, karena terjadi tepat setelah ia berupaya mencari jalan damai melalui jalur dialog langsung dengan Putin.

Hal tersebut memperkuat persepsi bahwa Putin tidak menggubris ajakan damai dan justru mengirim pesan kekuatan militer secara terang-terangan kepada dunia, termasuk Amerika Serikat.

Sedangkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut serangan ini sebagai sinyal jelas bahwa Moskow tidak berniat mengakhiri perang, dan justru menggunakan kekuatan militer sebagai bentuk penegasan.

“Semua ini bukti nyata bahwa tanpa tekanan besar-besaran dari komunitas internasional, Rusia tidak akan menghentikan aksi brutalnya,” tegas Zelensky.

Putin Tolak Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved