Konflik Iran Vs Israel
Pemerintah Jerman Ringkus Sosok Diduga Mata-mata Iran Afiliasi Brigade Al-Quds di Berlin
Pemerintah Jerman tak menutup kemungkinan aksi tersebut digunakan sebagai persiapan serangan teror di Berlin dengan target utama warga afiliasi Israel
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Jerman dikabarkan menangkap seorang warga negara asal Denmark atas dugaan menjadi mata-mata untuk Iran.
Berdasarkan pernyataan yang dirilis pihak kejaksaan Jerman pada Selasa (1/7/2025), pria tersebut, diduga melakukan tindakan spionase dengan tujuan mengumpulkan informasi tentang situs-situs Yahudi dan individu-individu terafiliasi Israel di Berlin, Jerman.
Jaksa menyebutkan, pria yang hanya disebut sebagai Ali S berdasarkan undang-undang privasi Jerman ini telah memata-matai tiga properti pada Juni 2025 lalu.
Adapun aksi spionase tersebut, diduga sebagai persiapan untuk aktivitas intelijen Iran lebih lanjut.
Pemerintah Jerman tidak menutup kemungkinan aksi tersebut digunakan sebagai persiapan untuk melakukan serangan teroris di Berlin dengan target utama warga diaspora Israel.
Ia diduga menerima perintah dari layanan intelijen Iran pada awal 2025 ungkap pihak Jaksa Jerman dalam keterangan tersebut.
Menurut majalah Der Spiegel, tersangka mengambil foto rumah-rumah, termasuk kantor pusat Perhimpunan Jerman-Israel.
Der Spiegel juga menduga pelaku menerima perintah dari Brigade Al-Quds yang merupakan organisasi sayap luar negeri dari Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Jaksa Jerman sendiri juga telah mengirimkan surat pemberitahuan penangkapan dengan bantuan laporan kepolisian dari kota Aarhus, Denmark, pekan lalu.
Setelah diekstradisi dari Denmark, tersangka akan dibawa ke hadapan hakim penyelidik Mahkamah Agung Federal Jerman.
Brigade Al-Quds Terus Lawan Israel
Baca juga: Dinilai Ada Konflik Kepentingan, MA Israel Gelar Sidang Soal Hak Netanyahu Tunjuk Kepala Shin Bet
Brigade Al-Quds sendiri selama ini dikenal terus memberikan perlawanan terhadap Israel secara berkelanjutan.
Terbaru pada pada Senin (30/6/2025), Brigade Al-Quds menyatakan bahwa pihaknya berhasil menewaskan sejumlah tentara Israel dalam serangan yang terjadi pada Sabtu (28/6/2025) lalu, di kawasan Khan Younis, Gaza Selatan.
Adapun aksi tersebut, dilakukan melalui peledakan sebuah rumah yang telah dipasangi bahan peledak.
Seperti dilaporkan oleh Anadolu, rumah tersebut, meledak ketika dilewati oleh patroli infanteri Israel, menyebabkan korban di kalangan tentara.
Brigade Al-Quds menyebutkan, rumah itu dirancang sebagai jebakan dengan menggunakan bahan peledak anti-personel dan anti-tank.
"Kami menyergap pasukan infanteri Zionis dengan meledakkan sebuah rumah yang mereka jadikan tempat berlindung di timur Khan Younis—yang sebelumnya telah dipasangi bahan peledak anti-personel dan anti-benteng," bunyi pernyataan mereka, sebagaimana dikutip dari Yemeni News Agency (SABA) .
Pasukan Al Quds juga menyatakan bahwa mereka terlibat dalam baku tembak dengan penguatan pasukan militer Israel yang tiba di lokasi kejadian.
"Segera setelah pasukan penyelamat bergerak ke lokasi, kami menghadang mereka dengan tembakan senjata mesin dan peluru RPG, memicu serangan helikopter yang intens dan layar asap untuk mengevakuasi tentara yang selamat," pernyataan tersebut menambahkan.
Serangan balasan dari pihak Israel terjadi tak lama setelahnya.
Brigade Al Quds menyebut, militer Israel menggunakan helikopter dan layar asap untuk mengevakuasi tentara yang selamat.
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.