10 Negara Pengguna Smartphone Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?

TRIBUNNEWS.COM – Penggunaan smartphone di seluruh dunia terus mengalami peningkatan tajam seiring dengan berkembangnya teknologi dan akses internet.

Tak hanya digunakan sebagai sarana komunikasi, kini ponsel pintar juga dimanfaatkan untuk bekerja, belajar, belanja, hingga hiburan sehari-hari.

Bahkan pembayaran digital (QRIS, e-wallet), layanan transportasi, hingga pembelajaran online dan kerja jarak jauh, semuanya berbasis smartphone.

Oleh karena itu smartphone menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari bagi miliaran orang di seluruh dunia.

Data terbaru menunjukkan bahwa Indonesia kini menempati peringkat keempat sebagai negara dengan jumlah pengguna smartphone terbanyak di dunia, mencapai lebih dari 160 juta orang.

Tingginya jumlah pengguna smartphone di Indonesia adalah hasil dari kombinasi populasi besar, penetrasi internet yang luas, gaya hidup digital, dan harga perangkat yang semakin terjangkau.

Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar smartphone terbesar dan paling aktif di dunia.

Adapun mayoritas pengguna smartphone di Indonesia adalah anak muda yang aktif di media sosial, game online, dan platform digital.

10 Negara Pengguna Smartphone Terbanyak

Selain Indonesia, ada sejumlah negara besar lainnya yang mayoritas penduduknya menjadi pengguna smartphone terbanyak. Mengutip dari berbagai sumber, berikut daftarnya :

Baca juga: 10 Negara dengan Eksekusi Mati Terbanyak di Dunia, Indonesia Termasuk?

1. China

China menyandang predikat sebagai negara dengan jumlah pengguna smartphone terbanyak di dunia.

Berdasarkan laporan Market.us tahun 2025, jumlah pengguna aktif smartphone di China mencapai lebih dari 911 juta orang, mengungguli India, Amerika Serikat, dan Indonesia.

Pencapaian ini bukan hal yang mengejutkan, mengingat berbagai faktor pendukung yang membuat penggunaan ponsel pintar di negeri Tirai Bambu tumbuh sangat cepat dan masif.

Adapun salah satu faktor yang mendukung lantaran populasi China mencapai lebih dari 1,4 miliar jiwa. Dengan angka tersebut, potensi pasar smartphone sangat besar.

Selain itu, jaringan internet cepat, dan produsen lokal yang mendominasi pasar membuat China secara alami menjadi negara dengan pengguna smartphone terbanyak di dunia.

2. India

India menempati peringkat kedua sebagai negara dengan jumlah pengguna smartphone terbanyak di dunia setelah China.

Berdasarkan laporan Market.us tahun 2025, pengguna aktif smartphone di India mencapai lebih dari 439 juta orang.

India menjadi negara pengguna smartphone terbanyak kedua di dunia berkat kombinasi populasi besar, harga perangkat yang terjangkau, internet murah, serta pertumbuhan ekonomi digital yang pesat.

Dalam beberapa tahun ke depan, jumlah pengguna diprediksi akan melampaui 500 juta, seiring upaya pemerintah mendorong transformasi digital di seluruh sektor.

3. Amerika Serikat

Menurut laporan dari Market.us tahun 2025, jumlah pengguna aktif smartphone di AS mencapai lebih dari 270 juta orang.

Jumlah itu menempatkan negara ini di peringkat ketiga setelah China dan India

Meskipun jumlah penduduknya jauh lebih sedikit dibanding dua negara teratas, tingkat kepemilikan dan penggunaan smartphone di Amerika sangat tinggi karena tingginya tingkat penetrasi, daya beli masyarakat, kuatnya industri teknologi lokal, serta budaya digital yang sangat matang.

Dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut dan peluncuran inovasi digital setiap tahun, peran smartphone di kehidupan warga AS diprediksi akan semakin dominan ke depannya.

4. Indonesia

Indonesia menempati peringkat keempat sebagai negara dengan pengguna smartphone terbanyak di dunia.

Berdasarkan laporan Market.us tahun 2025, jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia telah mencapai lebih dari 160 juta orang.

Angka tersebut menempatkan Indonesia di bawah China, India, dan Amerika Serikat, sekaligus mengukuhkan posisinya sebagai pasar digital terbesar di Asia Tenggara.

Dengan jumlah penduduk yang besar, akses internet yang semakin luas, harga perangkat yang terjangkau, dan gaya hidup digital yang semakin kuat, Indonesia pantas menjadi salah satu negara dengan pengguna smartphone terbanyak di dunia.

5. Brasil

Negara terbesar di Amerika Selatan, dengan populasi 200 juta lebih menempati posisi kelima dalam daftar negara dengan pengguna smartphone terbanyak di dunia.

Berdasarkan data dari Market.us tahun 2025, jumlah pengguna aktif smartphone di negara Amerika Selatan tersebut mencapai lebih dari 109 juta orang.

Di Brasil, smartphone menjadi perangkat utama untuk mengakses internet, menggantikan laptop atau komputer.

Bahkan banyak masyarakat, terutama dari kalangan menengah ke bawah, lebih memilih menggunakan ponsel pintar karena lebih murah dan praktis.

Dalam konteks ini, smartphone tidak hanya digunakan untuk hiburan, tetapi juga sebagai alat penggerak ekonomi mikro dan informal.

6. Rusia 

Rusia menempati posisi keenam dalam daftar negara dengan pengguna smartphone terbanyak di dunia.

Berdasarkan data dari Market.us tahun 2025, lebih dari 99 juta orang di Rusia menggunakan smartphone secara aktif, menempatkan negara ini sejajar dengan negara-negara digital besar seperti Brasil, Indonesia, dan Jepang.

Dengan populasi sekitar 145 juta jiwa, angka ini menunjukkan bahwa hampir seluruh warga dewasa Rusia telah terkoneksi melalui perangkat pintar.

Karena urbanisasi tinggi, penggunaan aktif aplikasi lokal, harga perangkat yang kompetitif, serta pertumbuhan ekonomi digital yang agresif. Dengan hampir seluruh masyarakat dewasa terkoneksi melalui smartphone, Rusia telah masuk ke dalam era digital dengan sangat cepat dan luas.

7. Jepang

Jepang merupakan salah satu negara paling maju teknologi, menempati posisi ketujuh dalam daftar negara dengan jumlah pengguna smartphone terbanyak di dunia.

Berdasarkan data dari Market.us tahun 2025, lebih dari 75 juta orang di Jepang menggunakan smartphone secara aktif.

 Meski populasinya lebih kecil dibanding negara-negara seperti China, India, atau Indonesia, akan tetapi tingkat adopsi smartphone di Jepang sangat tinggi.

Smartphone telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang, mendukung segala aspek mulai dari mobilitas, pekerjaan, hingga layanan publik.

8. Meksiko

Negara dengan populasi terbesar kedua di Amerika Latin, menjadi salah satu pengguna smartphone terbanyak di dunia, dengan lebih dari 127 juta koneksi seluler pada awal 2025.

Angka tersebut hampir menyamai total populasi sekitar 131 juta jiwa.

Meksiko berhasil masuk jajaran negara dengan pengguna smartphone terbanyak di dunia karena sejumlah faktor kunci yang saling mendukung.

Mulai dari populasi besar, tingkat urbanisasi tinggi, hingga akses jaringan 4G/5G yang terus berkembang, semua berkontribusi pada tingginya adopsi ponsel pintar di seluruh lapisan masyarakat.

Ditambah lagi dengan harga perangkat yang terjangkau, paket data yang kompetitif, serta budaya digital yang kuat terutama dalam e-commerce, media sosial, dan layanan keuangan digital smartphone telah menjadi kebutuhan utama di kehidupan sehari-hari masyarakat Meksiko.

9. Pakistan

Pakistan kini menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna smartphone terbesar di kawasan Asia Selatan.

Menurut data dari PTA, jumlah subscribers seluler telah menembus 197 juta, atau sekitar 80 persen dari populasi pada awal 2025 .

Meskipun penetrasi smartphone (63 persen) masih tertinggal dibanding negara tetangga seperti India, pergerakan ke arah digital sangat cepat .

Hal ini didukung oleh infrastruktur jaringan yang luas, manufaktur lokal yang kuat, akses ke device murah, serta kebijakan digital inklusif dari pemerintah dan operator. 

10. Vietnam

Vietnam kini menjadi salah satu dari 10 negara dengan pengguna smartphone terbanyak di dunia. Dengan tingkat penetrasi mencapai 84,4 persen pada 202.

Melewati rata‑rata global 63 persen Vietnam menunjukkan lonjakan adopsi mobile yang sangat cepat

Secara keseluruhan, hadirnya ekosistem digital yang matang menjadikan smartphone sebagai alat utama dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan layanan publik di Vietnam — sebuah transformasi cepat yang patut dicatat di kawasan Asia‑Pasifik.

(Tribunnews.com / Namira)