Konflik Iran Vs Israel
3 Kegagalan Israel dalam Perang Lawan Iran meski Dibantu AS, Zionis Alami ‘Gempa Geopolitik’
Israel gagal capai tiga misi utama saat perang lawan Iran, meski dibantu AS. Pengamat sebut ini sebagai gempa geopolitik besar.
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN – Pengamat Timur Tengah dari Universitas Ibnu Chaldun, Ezza Habsyi, menilai Israel mengalami "Gempa Geopolitik"usai gagal total dalam perang 12 hari melawan Iran.
Meski didukung Amerika Serikat, Zionis disebut tak berhasil mencapai satu pun dari tiga target strategis utamanya.
“Hancurnya kota-kota Israel merupakan Gempa Geopolitik. Momen ini menandai perubahan besar dalam peta kekuatan Timur Tengah dan dunia,” kata Ezza kepada wartawan, Jumat (27/6/2025).
Baca juga: Iran Ucapkan Terima Kasih ke China: Beijing Jadi Penyeimbang Saat Konflik dengan Israel
1. Gagal Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran
Salah satu target utama Israel adalah melumpuhkan fasilitas nuklir Iran.
Namun serangan tersebut terbukti tak efektif.
“Bahkan laporan intelijen dan media besar seperti CNN menunjukkan bahwa situs-situs nuklir Iran tetap utuh,” ungkapnya.
Sempat beredar klaim Presiden AS Donald Trump bahwa fasilitas nuklir Iran “hancur total”.
Namun Gedung Putih buru-buru membantah, menyebut klaim itu sebagai informasi rahasia yang dibocorkan oleh pihak tak bertanggung jawab.
“Trump bahkan marah di Truth Social, menyebut laporan CNN dan NYT sebagai berita palsu,” kata Ezza.

2. Gagal Melemahkan Militer Iran
Israel juga berupaya menghancurkan infrastruktur militer Iran dan membunuh sejumlah jenderal penting.
Namun, kata Ezza, kekuatan tempur Iran tetap solid dan serangan balasan mereka tetap presisi dan terorganisir.
“Estafet komando Iran tetap berjalan. Tidak ada tanda kehancuran berarti dari sistem militer mereka,” jelasnya.
3. Gagal Goyahkan Rezim
Upaya mengguncang kestabilan politik internal Iran juga kandas. Justru, masyarakat Iran disebut semakin solid mendukung kepemimpinan Ayatollah Ali Khamenei.
“Legitimasi politik dalam negeri Iran malah menguat. Ini menandai kebangkitan nasional yang luar biasa,” imbuhnya.
Baca juga: Amerika Serikat Dalang di Balik Serangan Israel ke Iran, Ini Analisis Pengamat
Iran Naik Kelas: Dari Bayang-Bayang Jadi Aktor Sentral
Perang 12 hari ini dinilai menjadi babak baru kekuatan Iran di panggung internasional.
“Iran bukan lagi negara dengan citra retoris dan sanksi, melainkan kekuatan militer mandiri dengan keberanian politik yang tak bisa diabaikan,” ujarnya.
Serangan balasan Iran ke Tel Aviv mengguncang persepsi lama tentang superioritas Israel dan jaminan perlindungan AS.
Bahkan gencatan senjata ini dianggap sebagai "pengakuan diam-diam" dari Israel dan sekutunya atas kekuatan nyata Iran.
Dampak Global: Harga Minyak hingga Diplomasi Teluk
Perang ini berdampak luas pada ekonomi global. Harga minyak melonjak, pasar saham terguncang, dan negara-negara Teluk mulai membuka jalur diplomasi baru dengan Teheran.
“Gencatan senjata ini bukan akhir, melainkan awal dari babak baru permainan kekuatan yang lebih kompleks dan menentukan,” tutup Ezza.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.