Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Mahasiswa RI di Iran Sebut Masih Banyak WNI yang Pilih Bertahan di Iran Karena Sudah Berkeluarga

Amy mengatakan bahwa dirinya akan kembali lagi ke Iran untuk menyelesaikan pendidikan S1-nya di sana, jika nanti kondisi sudah memungkinkan.

Penulis: Rifqah
X @SuppressedNws
SERANGAN ISRAEL - Serangkaian serangan Israel ke sejumlah kawasan di Iran pada Senin 23 Juni 2025. Amy mengatakan bahwa dirinya akan kembali lagi ke Iran untuk menyelesaikan pendidikan S1-nya di sana, jika nanti kondisi sudah memungkinkan. 

TRIBUNNEWS.COM - Mahasiswa Indonesia di Iran, Amy Armansyah, mengungkapkan ternyata masih banyak Warga Negara Indonesia (WNI) yang memilih untuk bertahan di Iran, di tengah konflik panas antara Iran dan Israel.

Amy sendiri merupakan mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan S1 di Kota Qom, Iran.

Namun, kini dia sudah berada di Baku, Azerbaijan, bersama WNI lainnya yang bersedia dievakuasi dan tinggal menunggu penerbangan untuk pulang ke Tanah Air.

Amy diketahui sudah 2,5 tahun berada di Iran untuk menempuh pendidikannya dan untuk saat ini, perkuliahannya diketahui memang masih libur selama 3 bulan musim panas.

Alasan Amy mau dievakuasi karena hal tersebut merupakan permintaan dari pihak keluarga yang mengkhawatirkan keselamatannya di tengah perang Iran dan Israel itu.

"Permintaan dari keluarga (evakuasi)," ungkap Amy, Rabu (25/6/2025), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Saat ditanya mengenai para WNI yang ada di Iran, Amy mengatakan masih banyak juga yang memilih bertahan di sana.

Menurut Amy, alasannya karena para WNI itu sudah berkeluarga, sehingga kemungkinan akan lebih susah evakuasinya.

"Ada, mungkin bisa dibilang masih banyak. Kebanyakan sudah berkeluarga, mungkin lebih ribet ya karena sudah berkeluarga, lebih susah gitu ya (evakuasinya), jadi mereka memilih untuk berdiam karena kepercayaan mereka terhadap negara Iran gitu," jelasnya.

Untuk ke depannya, Amy mengatakan dirinya akan kembali lagi ke Iran untuk menyelesaikan pendidikannya di sana, jika memang kondisi sudah memungkinkan,

"Ya tentunya saya mau kembali (ke Iran), saya kan belum beres juga masa pembelajaran saya, S1 saya," ujar Amy.

Baca juga: Ragam Cerita WNI Dievakuasi dari Iran: Akses Komunikasi Terputus, Selamat dari Serangan Drone Israel

Amy juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Indonesia karena telah melakukan evakuasi ini.

"Untuk pemerintah, terima kasih telah mengadakan evakuasi ini dan sejujurnya kita merasa puas gitu karena kita tidak ditelantarkan begitu saja, kita dikasih hotel dan fasilitas-fasilitas seperti itu lah," ucapnya.

Kemlu Sebut 49 WNI dan 1 WNA akan Tiba di Indonesia Hari Ini

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyebut, 48 WNI dan 1 warga negara asing (WNA) akan tiba di Indonesia pada Rabu hari ini.

49 orang tersebut akan tiba Bandara Soekarno-Hatta dalam tiga penerbangan komersial dari Baku, Azerbaijan, dengan transit terlebih dahulu dari Istanbul dan Doha sebelum ke Jakarta.

"Pasca ketibaan 11 WNI di Jakarta yang dievakuasi dari Iran pada tgl 24 Juni 2025 kemarin, hari ini (Rabu, 25 Juni 2025) akan kembali tiba 48 WNI dan 1 WNA evacuees," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha kepada Tribunnews.com, Rabu.

"Selain 49 evacuees, Kemlu dan KBRI Muscat juga mengevakuasi 3 WNI dari Yaman Utara, wilayah yg dikuasai Houthi."

"Kemlu dan KBRI Amman juga memfasilitasi evakuasi 2 WNI yang menetap di Tel Aviv dan Yerusalem. Kelima evacuees tersebut juga akan tiba pada hari ini," tutur Judha.

Judha mengatakan, KBRI Muscat dan KBRI Amman telah menetapkan Siaga 1 masing-masing utk wilayah Yaman Utara dan wilayah Israel dan Palestina.

Sebelumnya, sebanyak 11 WNI di Iran telah tiba di Indonesia pada Selasa (24/6/2025) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang sekira pukul 17.35 WIB. 

Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Andy Rachmianto menyebut mengatakan, sejauh ini, terdapat 97 WNI yang sudah berhasil dikeluarkan dari Iran dan berada di Baku, Azerbaijan untuk dievakuasi. 

"Dari 97 orang yang sudah kita evakuasi, 11 orang sudah tiba di Jakarta. Mereka berasal dari dua provinsi, Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Kalimantan Timur," kata Andy kepada wartawan, Selasa.

Dia menjelaskan, belasan orang yang sudah tiba di Indonesia ini dalam kondisi sehat setelah melalui perjuangan dalam proses evakuasi yang sangat lama. 

Dalam proses evakuasi gelombang pertama, sejatinya akan ada 29 WNI yang tiba di Indonesia. Tetapi, 18 orang sisanya masih tertahan. 

"Jadi sebetulnya selain yang 11 orang itu sudah siap 29 orang. Jadi sisa 18 mereka sudah dijadwalkan sebetulnya akan tiba di Jakarta hari ini juga, sore tadi," ungkapnya. 

Penerbangan 18 WNI dari Baku, Azerbaijan untuk transit di Doha itu sempat terganggu, sehingga dialihkan ke Jeddah, Arab Saudi. 

“Namun, karena terkena gangguan penerbangan, karena mereka menggunakan maskapai Qatar Airways penerbangan mereka dari Baku menuju Jakarta, menuju Doha sempat terganggu," tuturnya. 

"Bahkan 2 pesawat yang mengangkut 18 orang saudara-saudara kita ini sempat dialihkan ke Jeddah, Arab Saudi selama beberapa jam tersandar di sana."

"Tapi Alhamdulillah 18 saudara-saudara kita tersebut sudah berhasil diterbangkan dari Jeddah menuju Doha,” sambungnya.

(Tribunnews.com/Rifqah/Abdi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan