Konflik Iran Vs Israel
Gencatan Senjata Bawa Angin Segar: Penerbangan Kembali Jalan, Ribuan Orang Berebut Kabur dari Israel
Israel resmi membuka kembali wilayah udaranya setelah sebelumnya negara itu menutup ruang udaranya menyusul serangkaian serangan rudal dari Iran
TRIBUNNEWS.COM - Otoritas Bandara Israel resmi membuka kembali wilayah udaranya setelah sebelumnya negara itu menutup ruang udaranya menyusul serangkaian serangan rudal yang diluncurkan dari Iran.
Penutupan wilayah udara dilakukan pada Senin (23/6/2025) malam, setelah Iran meluncurkan beberapa gelombang rudal yang menyasar wilayah Israel.
Buntut serangan itu, alarm bahaya menggema di berbagai kota, hingga otoritas Bandara terpaksa menghentikan semua penerbangan masuk dan keluar demi alasan keamanan.
Namun pembatasan dibuka pasca Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu mendeklarasikan gencatan senjata dengan Iran, sesuai arahan pemerintah Amerika Serikat (AS).
Otoritas Israel memutuskan, ancaman langsung terhadap penerbangan sipil telah berkurang, sehingga ruang udara bisa kembali dibuka.
“Israel telah kembali membuka kembali wilayah udaranya,” jelas Otoritas Bandara Israel, dikutip dari CNN International, Selasa (24/6/2025).
Tak hanya itu, pemerintah Israel juga turut mengoperasikan kembali Bandara Internasional Ben Gurion secara bertahap, setelah sempat ditutup akibat serangan rudal dari Iran.
"Bandara Ben Gurion kembali dibuka untuk penerbangan masuk dan keluar. Kami bekerja sama dengan militer dan otoritas keamanan untuk memastikan keselamatan semua penumpang," kata juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Israel.
Meski situasi relatif membaik sejak pengumuman gencatan senjata, pihak berwenang Israel masih memantau secara ketat aktivitas di wilayah udara dan militer tetap dalam kondisi siaga.
Pemerintah Israel menyatakan, gencatan senjata bukan berarti ancaman telah hilang, melainkan hanya menjadi jeda dalam konflik yang sangat berisiko meningkat sewaktu-waktu.
Baca juga: Gencatan Senjata Israel-Iran Berlaku, Trump: Semua Pihak Tahan Diri, Jangan Langgar Kesepakatan Ini
Oleh karena itu, sistem pertahanan udara Iron Dome dan unit militer di perbatasan tetap ditempatkan secara aktif.
Langkah ini diambil untuk melindungi warga sipil dan mencegah kejutan militer yang bisa membahayakan keamanan nasional, terutama setelah serangan rudal yang sebelumnya menargetkan kota-kota di Israel.
Warga Israel Ramai-Ramai Kabur
Pasca wilayah udara Israel kembali dibuka sejumlah maskapai kembali melayani penerbangan masuk (inbound) siang hari dan penerbangan keluar (outbound) oleh repatriasi warga Israel.
Di antaranya ada maskapai penerbangan El Al, Israir, dan Arkia, sebagaimana dilansir dari Indian Times.
Menurut laporan yang sama, lebih dari 25.000 warga Israel telah mendaftar untuk meninggalkan negara itu melalui jalur udara, hanya beberapa jam setelah bandara kembali dibuka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.