Konflik Iran Vs Israel
Trump: Fasilitas Nuklir Iran Rusak Parah di Dalamnya, Bukan Hanya di Luar
Presiden AS Donald Trump mengklaim serangan AS terhadap 3 fasilitas nuklir Iran menyebabkan kerusakan di dalam yang lebih parah, bukan hanya di luar.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim serangan AS telah menyebabkan kerusakan parah terhadap tiga fasilitas nuklir Iran.
Menanggapi gambar dari citra satelit yang dirilis CNN, Trump menyebut kerusakan terparah justru berada di dalam fasilitas tersebut, bukan hanya apa yang terlihat dari luar.
"Kerusakan besar telah terjadi di semua lokasi nuklir Iran, seperti yang ditunjukkan oleh citra satelit. Kehancuran adalah istilah yang akurat," tulis Trump di akun Truth Social, Senin (23/6/2025).
Trump merilis pernyataan tersebut tanpa menyertakan foto-foto yang dirujuknya dalam unggahannya.
"Struktur putih yang ditunjukkan tertanam dalam di bebatuan, bahkan atapnya jauh di bawah permukaan tanah, dan sepenuhnya terlindungi dari api. Kerusakan terbesar terjadi jauh di bawah permukaan tanah. Sasaran yang jelas!" tambahnya, seperti diberitakan Al Arabiya.
Sementara itu, para pejabat AS mencatat bahwa tingkat kerusakan sebenarnya masih belum jelas.
Pejabat pertahanan AS mengatakan mereka tengah berupaya menentukan seberapa besar kerusakan yang disebabkan oleh serangan tersebut.
Iran belum mengungkapkan seberapa besar kerusakan yang dideritanya dalam serangan AS tersebut.
Selain itu, Iran juga belum mengungkapkan rincian apa pun tentang serangan yang dideritanya dari Israel.
AS melakukan serangan terhadap Iran pada hari Minggu (22/6/2025) dengan menargetkan tiga fasilitas nuklir Iran yang berada di Isfahan, Natanz, dan Fordow.
Serangan tersebut dinamakan Operasi Midnight Hammer, yang dilakukan dengan mengerahkan 7 pesawat pembom siluman B-2 Spirit yang terbang non-stop dari pangkalannya di Missouri.
Baca juga: Amerika Bantu Israel, Donald Trump dan Pejabat AS Tak Sejalan Soal Perubahan Rezim di Iran
Pesawat tersebut menjatuhkan 14 bom penembus bunker GBU-57 MOP dengan rincian 12 bom ke fasilitas di Fordow, 2 bom ke Natanz, dan 2 bom ke Isfahan, seperti diberitakan AP News.
Pejabat senior pemerintahan Trump mengonfirmasi pada hari Minggu (22/6/2025) bahwa serangan udara AS terhadap situs nuklir Iran tidak ditujukan untuk perubahan rezim.
Sementara Washington mendesak Iran untuk menahan diri dari respons militer dan menggunakan negosiasi.
Serangan tersebut menandai keterlibatan AS secara militer untuk membantu sekutunya, Israel, yang sebelumnya memulai serangan terhadap Iran pada 13 Juni 2025.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.